Saturday, April 20, 2013

Pidato Anak Umur 12 Tahun Yang Membuat Forum PBB Terdiam


Cerita ini berbicara mengenai seorang anak yg bernama   Severn Suzuki seorang anak yg pada usia 9 tahun telah mendirikan Enviromental Children’s Organization ( ECO ).
ECO sendiri adalah Sebuah kelompok kecil anak” yg mendedikasikan diri Untuk belajar dan mengajarkan pada anak” lain mengenai masalah” lingkungan.
Dan mereka pun diundang menghadiri Konfrensi Lingkungan hidup PBB,
dimana pada saat itu Seveern yg berusia 12 Tahun memberikan sebuah
pidato kuat yg memberikan pengaruh besar ( dan membungkam ) beberapa
pemimpin dunia terkemuka.
Apa yg disampaikan oleh seorang anak kecil ber-usia 12 tahun hingga
bisa membuat RUANG SIDANG PBB hening, lalu saat pidatonya selesai
ruang sidang penuh dengan orang” terkemuka yg berdiri dan memberikan
Tepuk Tangan yg meriah kepada anak berusia 12 tahun.
Inilah Isi pidato tersebut: (sumber The Collage Foundation)
Halo, nama Saya Severn Suzuki, berbicara mewakili E.C.O – Enviromental
Children Organization. Kami Adalah Kelompok dari kanada yg terdiri dari anak” berusia 12 dan 13 tahun. Yang mencoba membuat Perbedaan: Vanessa Suttie, Morga, Geister, Michelle Quiq dan saya sendiri.  Kami menggalang dana untuk bisa datang kesini sejauh 6000 mil. Untuk memberitahukan pada anda sekalian orang dewasa bahwa anda harus mengubah cara anda, Hari ini
Disini juga. S aya tidak memiliki agenda tersembunyi.  Saya menginginkan masa depan bagi diri saya saja.
Kehilangan masa depan tidaklah sama seperti kalah dalam pemilihan umum
atau rugi dalam pasar saham. Saya berada disini untuk berbicara bagi
semua generasi yg akan datang. Saya berada disini mewakili anak” yg kelaparan di seluruh dunia yang tangisannya tidak lagi terdengar.
Saya berada disini untuk berbicara bagi binatang” yang sekarat yang
tidak terhitung jumlahnya diseluruh planet ini karena kehilangan
habitat nya.  kami tidak boleh tidak di dengar. Saya merasa takut untuk berada dibawah sinar matahari karena berlubang nya lapisan OZON. Saya merasa takut untuk bernafas karena saya tidak tahu ada bahan kimia apa yg dibawa oleh udara.
Saya sering memancing di di Vancouver bersama ayah saya hingga
beberapa tahun yang lalu kami menemukan bahwa ikan”nya penuh dengan
kanker.  Dan sekarang kami mendengar bahwa binatang” dan tumbuhan satu
persatu mengalami kepunahan tiap harinya – hilang selamanya.
Dalam hidup saya, saya memiliki mimpi untuk melihat kumpulan besar
binatang” liar, hutan rimba dan hutan tropsi yang penuh dengan burung
dan kupu”. tetapi sekarang saya tidak tahu apakah hal” tersebut bahkan
masih ada untuk dilihat oleh anak saya nantinya. Apakah anda sekalian harus khawatir terhadap masalah” kecil ini ketika anda sekalian masih berusia sama serperti saya sekarang?
Semua ini terjadi di hadapan kita dan walaupun begitu kita masih tetap
bersikap bagaikan kita masih memiliki banyak waktu dan semua pemecahan
nya. Saya hanyalah seorang anak kecil dan saya tidak memiliki semua
pemecahan nya tetapi saya ingin anda sekalian menyadari bahwa anda
sekalian juga sama seperti saya!
Anda tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki lubang pada lapisan ozon kita. Anda tidak tahu bagaiman cara mengembalikan ikan-ikan salmon ke sungai asalnya. Anda tidak tahu bagaimana caranya mengembalikan binatang-binatang yang telah punah.
Dan anda tidak dapat mengembalikan Hutan-Hutan seperti sediakala di
tempatnya yang sekarang hanya berupa padang pasir. Jika anda tidak tahu bagaima cara memperbaikinya. TOLONG BERHENTI MERUSAKNYA!!!
Disini anda adalah deligasi negara-negara anda. Pengusaha, Anggota
perhimpunan, wartawan atau politisi – tetapi sebenernya anda adalah
ayah dan ibu, saudara laki” dan saudara perempuan, paman dan bibi -
dan anda semua adalah anak dari seseorang.
Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa kita semua
adalah bagian dari sebuah keluarga besar, yang beranggotakan lebih
dari 5 milyar, terdiri dari 30 juta rumpun dan kita semua berbagi
udara, air dan tanah di planet yang sama – perbatasan dan pemerintahan
tidak akan mengubah hal tersebut.
Saya Hanyalah seorang anak kecil namun begitu saya tahu bahwa kita
semua menghadapi permasalahan yang sama dan kita seharusnya bersatu
untuk tujuan yang sama. Walaupun marah, namun saya tidak buta, dan walaupun takut,  saya tidak ragu untuk memberitahukan dunia apa yang saya rasakan.
Di Negara saya, kami sangat banyak melakukan penyia-nyiaan, kami
membeli sesuatu dan kemudian membuang nya, beli dan kemudian buang.
walaupun begitu tetap saja negara” di utara tidak akan berbagi dengan
mereka yang memerlukan. Bahkan ketika kita memiliki lebih dari cukup, kita merasa takut untuk kehilangan sebagian kekayaan kita, kita takut untuk berbagi.
Di Kanada kami memiliki kehidupan yang nyaman, dengan sandang, pangan
dan papan yang berkecukupan – kami memiliki jam tangan,  sepeda,
komputer dan perlengkapan televisi. Dua hari yang lalu di Brazil sini, kami terkejut ketika kami menghabiskan waktu dengan anak” yang hidup di jalanan. Dan salah satu anak tersebut memberitahukan kepada kami: ” Aku berharap aku kaya, dan jika Aku kaya,  Aku akan memberikan anak ” jalanan makanan, pakaian dan obat-obatan, tempat tinggal . dan Cinta dan Kasih sayang ” .
Jika seorang anak yang berada dijalanan yang tidak memiliki apapun,
bersedia untuk berbagi, mengapa kita yang memiliki segalanya masih
begitu serakah?
Saya tidak dapat berhenti memikirkan bahwa anak” tersebut berusia sama
dengan saya , bahwa tempat kelahiran anda dapat membuat perbedaan yang
begitu besar. bahwa saya bisa saja menjadi salah satu dari anak” yang
hidup di Favellas di Rio;  saya bisa saja menjadi anak yang kelaparan
di Somalia;  seorang korban perang timur tengah atau pengemis di India.
Saya hanyalah Seorang anak kecil namun saya tahu bahwa jika semua Uang
yang dihabiskan untuk perang dipakai untuk mengurangi tingkat
kemisikinan dan menemukan jawaban terhadap permasalahan alam, betapa
indah jadinya dunia ini. Di sekolah, bahkan di taman kanak-kanak anda mengajarkan kami untuk berbuat baik. Anda mengajarkan pada kami untuk tidak berkelahi dengan orang lain. Mencari jalan keluar, membereskan kekacauan yang kita timbulkan. Tidak menyakiti makhluk hidup lain, Berbagi dan tidak tamak. Lalu mengapa anda kemudian melakukan hal yang anda ajarakan pada kami supaya tidak boleh dilakukan tersebut?
Jangan lupakan mengapa anda menghadiri Konfrensi ini. mengapa anda
melakukan hal ini – kami adalah anak” anda semua , Anda sekalianlah
yang memutuskan dunia seperti apa yang akan kami tinggali.  Orang tua
seharus nya dapat memberikan kenyamanan pada anak” mereka dengan
mengatakan ” Semuanya akan baik-baik saja “. ‘kami melakukan yang
terbaik yang dapat kami lakukan’ dan ‘ ini bukanlah akhir dari
segalanya’
Tetapi saya tidak merasa bahwa anda dapat mengatakan hal tersebut
kepada kami lagi. Apakah kami bahkan ada dalam daftar prioritas anda
semua? Ayah saya selalu berkata ‘ kamu akan selalu dikenang karena perbuatan mu bukan oleh kata” mu ‘ Jadi, apa yang anda lakukan membuat saya menangsi pada malam hari. kalian orang dewasa berkata bahwa kalian menyayangi kami. Saya menantang A N D A , cobalah untuk mewujudkan kata” tersebut.
Sekian dan terima kasih atas perhatian nya.
* Servern Cullis-Suzuki telah membungkam 1 ruang sidang Konfrensi PBB,
membungkam seluruh Orang” penting dari seluruh dunia hanya dengan
pidatonya,  setelah pidato nya selesai serempak seluruh Orang yang
hadir diruang pidato tersebut berdiri dan memberikan tepuk tangan yang
meriah kepada anak berusia 12 tahun.
dan setelah itu ketua PBB mengatakan dalam pidato nya..
” Hari ini Saya merasa sangatlah Malu terhadap Diri saya sendiri
karena saya baru saja disadarkan betapa penting na linkungan dan isi
nya disekitar kita oleh Anak yang hanya berusia 12 tahun yang maju
berdiri di mimbar ini tanpa selembar pun Naskah untuk berpidato,
sedang kan saya maju membawa berlembar naskah yang telah dibuat oleh
assisten saya kemarin… Saya … tidak kita semua dikalahkan oleh anak
yang berusia 12 tahun “

Cerita ini benar” terjadi dan pidato severn Cullis-Suzuki itu benar”
pidato yang dikatakan nya dalam pidato tersebut tanpa dilebih” kan.

Tuesday, April 16, 2013

Cerita PKM untuk PIMNAS



            Bagi seorang mahasiswa istilah PKM mungkin tidak asing lagi. PKM adalah singkatan dari Program Kreativitas Mahasiswa, PKM ini merupakan program rutin yang dilakukan oleh DIKTI. PKM ini terdiri dari berbagai pilihan anatara lain PKM Penelitian (PKMP),PKM Kewirausahaan (PKMK), PKM Pengabdian Masyarakat (PKMM), PKM Penerapan Teknologi (PKMT), PKM Gagasan tertulis (PKM GT), dan PKM Artikel ilmiah (PKM AI). PKM ini juga biasanya menjadi ajang menampilkan kemampuan dan prestasi masing – masing universitas diseluruh Indonesia.
            Bagi saya kegiatan semacam ini tentu tidak akan saya lewatkan begitu saja, PKM adalah salah satu kegiatan yang bisa menambah pengalaman dan wawasan, apalagi jika bisa lolos semua tahapan seleksi,tidak hanya mendapat pengalaman,tetapi juga mendapat uang,jalan-jalan gratis dan tampil dalam acara PIMNAS (Pekan Ilmiah Nasional). PKM ini awalnya kita akan ditugaskan untuk menuliskan ide dalam bentuk karya tulis ilmiah,kemudian apabila lolos tahap pertama, karya tulis tersebut akan didanai dan kita ditugaskan untuk mengerjakannya hingga selesai. Apabila hasilnya bagus,kita dapat tampil diacara PIMNAS untuk memperebutkan posisi juara.
            Kali ini saya akan menceritakan kisah saya mengenai awal saya bisa ikut PKM. Saat itu saya baru kuliah hampir 4 bulan. Saya baru tahu ada kegiatan PKM ini dari salah seorang senior saya. Saya langsung tertarik karena ini ajang bergengsi dan tingkat nasional pula, harapan saya adalah saya bisa membuat karya tulis sesuai dengan bidang ilmu saya,yakni tentu saja teknik geodesi dan membuatnya lebih terkenal lagi di tingkat nasional. Waktu itu saya bersama tiga orang teman satu angkatan dan satu orang senior dijurusan geodesi dan ditambah lagi satu orang senior dari jurusan lain membentuk tim untuk ikut serta di ajang PKM ini. Kami sepakat untuk ikut PKM-Penelitian, awalnya kami memiliki berbagai ide yang ingin dilakukan mulai dari mengenai batas wilayah negara, kemudian penangan bencana lumpur lapindo dengan bantuan satelit kemudian yang terakhir adalah ide mengenai potensi arus laut sebagai energy alternative. Setelah melalui berbagai pertimbangan maka lahirlah sebuah judul penelitian yakni Identifikasi Potensi Arus Laut Untuk Pembangkit Listrik Sebagai Alternatif Renewable Energy Menggunakan Satelit Altimeter Di Perairan Nusa Tenggara Timur. Judul yang cukup sangar menurut saya karena hampir semua materinya belum saya dapatkan dikelas. Materinya kebanyakan dipelajari di semester 4 dan 5 sedangkan saya saat itu masih semester 1. Untungnya di tim saya ada senior yang ikut bergabung dan sudah memahami materi terkait judul tadi.
            Setelah beberapa minggu pekerjaan PKM tersebut saya belajar banyak hal, saya sangat senang karena dapat mempelajari ilmu yang seharusnya saya dapatkan jauh nanti disemester 5 tapi sudah saya coba pelajari disemester 1, seperti batimetri, satelit altimetry,menggunakan arcgis, pemantauan besar arus laut dan lain – lain.
            Setelah karya tulisnya jadi, saya dan teman lainnya kemudian mengirimkannya ke DIKTI. Dan untuk pengumuman seleksi tahap pertama akan diumumkan beberapa bulan setelah pengumpulan itu. Samapai akhirnya hari pengumuman itu tiba, dan saya sangat bahagia ketika pengumumannya PKM P yang saya kerjakan bersama teman – teman lolos tahap pertama dan didanai oleh DIKTI. Tak sia – sia rasanya saya korbankan waktu luang saya untuk mengerjakan PKM ini.
            Beberapa hikmah yang saya ambil dalam PKM ini yakni bagaimana saya harus yakin untuk ikut dalam ajang PKM ini walaupun pengetahuan saya masih sedikit, tapi saya bisa bekerja sama dan belajar dari senior yang lebih berpengalaman. Semua materi yang belum kita dapat dikelaspun bisa kita pelajari asal ada kemauan dan usaha untuk melakukannya. Walau mash diawal semester saya sangat berharap PKM P ini bisa berhasil baik dan bisa lolos ke PIMNAS serta membawa nama geodesi ke tingkat nasional.