Saturday, January 25, 2014

Sebuah Pilihan dan Pelajaran Sang Waktu


Hari ini saya mendapatkan pelajaran yang sangat berharga. Pagi ini saya dimarahi oleh orang yang baik dan yang sering saya jadikan teladan. Kejadian ini membuat saya merasa bersalah, sejenak saya merenung dan memikirkannya kembali. Kejadian ini mungkin akan menjadi memori abadi dalam ingatan saya, kadang kejadian menyenangkan, sedih,bahagia, ataupun kurang enak dapat menjadi kenangan abadi dalam ingatan, jika kejadian tersebut memeberikan kesan tersendiri terhadap yang mengalaminya. Kejadian kali ini tentu saja tidak saya harapkan terjadi, tapi inilah saat dimana saya harus belajar.
Pagi ini saya dimarahi oleh orang yang saya kagumi. Sejenak saya menjadi terdiam dan mengingat kejadia-kejadian dimasa lalu. Seandainya saja saya tidak aktif menulis diblog, tidak aktif bertanya, tidak mengikuti kegiatan-kegiatan kepenulisan ilmiah, saya bisa saja tidak mengalami hal ini. Tapi setelah dipikir lagi, itu bukanlah pilihan yang tepat. Akan banyak hal yang saya lewatkan,dan akan ada beberapa pengalaman berharga yang tidak saya peroleh jika saya tidak aktif menulis, tidak  aktif bertanya.,tidak mau menerima tugas-tugas yang diberikan. Setelah dipikir lagi, apa yang saya lakukan dahulu merupakan sebuah pilihan yang  tepat, aktif dalam berbagai kegiatan,mencari banyak teman, dan sigap dalam mengerjakan tugas membuat saya mendapat banyak pengalaman berharga dan mendapat beberapa pelajaran yang tidak saya dapat dikelas. Namun terkadang pilihan yang saya ambil tidak selalu tepat. Begitu pula apa yang saya pilih pagi ini. Saya memilih menunggu teman saya, karena siang ini saya harus kembali ke daerah saya, jadi saya agak takut jika teman saya tidak bisa dipertemukan dengan orang yang sudah saya ingin pertemukan sebelumnya. Namun karena membuat orang menunggu lama dan tidak sesuai janji sebelumnya, akhirnya ada rasa kurang nyaman yang terjadi. Setalah menjelaskan semuanya dan meminta maaf, semuanya menjadi lebih baik. Rasa bersalah tentu belum hilang, namun terlalu ralut dalam kesalahan tidak baik juga, langkah terbaik yang bisa dilakukan adalah tidak melakukan hal yang sama dilain hari, namun itu tentu perlu waktu dan kesempatan untuk membuktikannya. Pagi itu juga saya mendapat nasehat oleh orang yang saya teladani. Persis sama dengan yang biasanya ayah saya lakukan dirumah jika saya melakukan kesalahan. Ya inilah sebuah pelajaran kehidupan yang saya peroleh, baik dengan cara memberi tugas ataupun dengan memberi nasehat atas kesalahan yang saya lakukan, beliau mengajari saya pelajaran kehidupan. Menjalin komunikasi yang lebih baik mungkin akan bisa membuat suasana menjadi lebih baik. Saya bersyukur kejadian ini terjadi di semester yang bisa dibilang masih awal mendekati pertengahan, disemster-semster berikutnya mungkin saya akan dihadapi oleh banyak pilihan, dan kejadian ini akan saya jadikan pedoman dalam menentukan pilihan dan menentukan apa yang harus dilakukan.
Saya kembali termenung sejanak. Jika saya saya diberi jatah umur 100 tahun, masih tersisa 81 tahun lagi, dan mungkin akan banyak lagi pilihan-pilihan yang lebih rumit yang akan saya hadapi. Tepat atau tidaknya pilihan yang saya ambil dan tindakan yang saya lakukan tergantung bagaimana cara saya belajar mulai hari ini. Tindakan yang saya lakukan hari ini mungkin akan berpengaruh pada pilihan yang akan saya terima kedepannya, melakukan yang terbaik dan dijalani dengan ikhlas mungkin akan mengantarkan saya pada pilihan yang baik, tapi melakukannya tentu tidak semudah menuliskannya,namun tak ada salahnya untuk menuliskannya, menuliskan apa yang saya pikirkan hari ini, bisa mengingatkan saya nanti ketika saya membacanya kembali.
            Ada satu hal lagi yang baru saya sadari hari ini, menuliskan kegundahan hati ternyata mebuat hati terasa lebih nyaman dan tenang. J
24 Januari 2014

Dalam bus wisata komodo,dan dalam lika-liku perjalanan dari Yogyakarta menuju Tabanan.