22 Oktober 2013
Pagi ini saya mendapat sebuah SMS yang membuat saya
langsung diam sejenak dan merenung. SMS tersebut bersisi pesan “Rahajeng
Nyanggre Rahina Jagat Galungan lan Kuningan”
( Selamat hari raya galungan dan kuningan).
Saya baru ingat kalau besok adalah Hari Raya Galungan.
Hari peringatan kemanangan Dharma ( kebaikan ) melawan Adharma (kejahatan).
Jika dibali hari ini sudah seharusnya disibukkan dengan nampah daging Babi bersama – sama. 2 Minggu terakhir ini memang
kesibukan kuliah sangat padat, tidurpun hanya bisa 2-3 jam saja. Rutinitas
kampus yang tiap pagi sampe pagi lagi tak berhenti membuat saya hampir tidak
memikirkan kalau besok Hari Raya Galungan. Mungkin beginilah kalau berada di
rantauan dan menjadi kaum minoritas, suasana yang biasanya sibuk membntu orang
tua dirumah, silahturahmi dengan keluarga besar kini harus direlakan hilang
dulu, karena Galungan kali ini paginya saya tetap harus kuliah sampai
sore hari. Semua jadwal sorepun saya batalkan agar dapat melaksanakan
persembahyangan.
Mungkin masih banyak lagi perantau – perantau yang
sedaerah dari Bali diluar sana yang merayakan Hari Raya Galungan tanpa ditemani
keluarga, atau umat Hindu di suatu daerah yang bukan manjadi mayoritas, Saya mengucapkan
Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan, semoga di hari berbahagia ini kita
selalu mendapat tuntunan oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa untuk slalu berbuat dan
bertindak di jalan Dharma.