Sunday, March 29, 2015

Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia Dalam Kaitannya dengan Samudera Hindia


Mengingat cita-cita pemerintahan Indonesia yang ingin mencanangkan ingin menjadi poros maritime dunia, salah satu yang menguntungkan adalah posisi geografis Indonesia yang diapit oleh banyak Negara. Tak hanya Negara namun berada dekat dengan Samudera yang berpotensi menghubungkan Negara  1 dengan Negara lainnya, salah satunya Samudera Hindia.
Samudera Hindia merupakan kawasan laut yang memiliki kekayaan yang melimpah. Tidak kurang dari 65% minyak mentah dunia, 53% gas alam, 80,7% emas, 55% timah, dan 77,3% karet alam terdapat di Samudera Hindia dan negara-negara yang berbatasan dengannya. Dari segi populasi, 1/3 dari total penduduk dunia, atau sekitar 2 miliar jiwa terdapat di negara-negara Samudera Hindia. Lalu lintas di Samudera Hindia naik sebesar 470% sejak 1970 dan diproyeksikan akan terus naik sampai tiga kali lipat selama 30 tahun ke depan. Kapal-kapal kargo dan kontainer yang mengangkut berbagai macam produk, antara lain minyak dan gas, melintasi samudera menuju ke negara-negara tujuan.
Pemerintah Indonesia sampai saat ini masih belum maksimal dalam melakukan pengelolaan sumber daya yang ada di samudera Hindia. Perlu kerjasama antar Negara dalam melakukan pengelolaan disana. Indonesia yang bercita-cita sebagai poros maritime dunia hendaknya mengawali pengelolaan diwilayah samudera hindia dan kemudian menjadi pionir diantara Negara-negara lain.
Secara Geografis Samudera Hindia (Indien Ocean) mencakup sepertujuh permukaan bumi atau terbentang seluas 73.440.000 km2 dan dibatasi di bagian barat benua Afrika, bagian utara dengan benua Asia, dibagian timur dengan benua Australia serta dibagian selatan oleh benua Antartika. Secara geotektonik, lempeng Samudera Hindia bersifat aktif bergerak ke arah utara-timur laut, dan menunjam ke arah pantai barat Sumatera, pantai selatan Jawa-Nusatengga, membentuk palung Jawa, mengakibatkan pembantukan jalur gunungapi aktif sepanjang Pulau Sumatera, Jawa dan Nusa Tenggara, serta wilayah berpotensi gempa dan tsunami. Dampak positifnya wilayah ini kaya akan potensi HC, batubara dan mineral logam.
Begitu kayanya sumber daya yang ada di Samudera Hindia maka perlu pengelolaan yang baik antar Negara. Saat ini sudah ada beberapa kegiatan yang mendukung kerjasam antar Negara dalam melakukan pengelolaan di samudera Hindia misalnya IORA dan YMC yang disana Indonesia sudah ikut mengambil peran.
Untuk dapat mewujudkan cita-cita Indonesia dalam menjadi poros maritime dunia, Indonesia perlu lebih banyak mengambil peran dalam berbagai kegitan Maritim dunia, sepertinya misalnya di Samudera Hindia.


Catatan: Beberapa informasi diartikel ini mengacu pada slide presentasi Bapak SAFRI BURHANUDDIN.

Sunday, March 22, 2015

Indonesia: “Harta Karun” Ekosistem dan Sumber Daya Wilayah Pesisir


            Dinamakah kenanekaragaman terumbu karang terbesar di dunia? Dimanakah populasi mangrove terbesar di Dunia? Dimakah populasi lamun terbesar di dunia? Jawabannya Cuma 1 yakni di Indonesia. Terumbu karang, lamun, dan mangrove merupakan bebebrapa contoh sumber daya wilayah pesisir yang ada di Indonesia. Sudahkah Indonesia merasa kaya dengan semua itu? Jawabannya belum jika Indonesia sendiri belum bisa mengelola ekosistem dan sumber daya wilayah pesisir dengan baik.
            Berbicara mengenai ekosistem yang ada diwilayh pesisir, mangrove merupakan salah satu penyeimbang ekosistem diwilayah pesisir. Dengan keadaan wilayah pesisir Indonesia saat ini, merupakana habitat yang sesuai dengan habitat mangrove. Adapun habitat mangrove yakni diwilayah yang tergenang air secara berkala, mendapat aliran air tawar yang cukup, terlindung dari gelombang besar, memiliki kadar garam payau dengan salinitas 2-22 ppt, jenis tanahnya berlumpur, berlempung dan berpasir, serta topografinya landau. Mangrove selain menjadi tempat berlindung bagi ekosistem diwilayah pesisir, jika dikelola dengan baik mangrove juga dapat menjadi destinasi wisata yang bagus. Beberapa destinasi wisata di yang memanfaatkan mangrove misalnya di Bali, terdapat hutan mangrove yang dijadikan destinasi wisata

Sumber: http://www.rentalmobilbali.co.id/wp-content/uploads/2013/03/hutan-mangrove-bali-dari-atas.jpg


            Namun kenyataannya saat ini hutan mangrove di Indonesia sudah mulai rusak,  dan 40%nya perlu konservasi. Ditengah masih banyak terjadinya perusakan terhadap hutan mangrove, masih ada beberapa yang peduli terhadap mangrove, salah satunya adalah Bapak Anziil Anwar yang menjadi penggagas penananman Mangrove di batu karang. Perlu lebih banyak orang yang lebih peduli seperti Bapak Anziil Anwar.
http://www.mongabay.co.id/wp-content/uploads/2015/01/ini-Mangrove2.jpg


            Ekosistem lainnya yang banayk terdapat diwilayah pesisir Indonesia yakni ekosistem terumbu karang. Merupakan ekosistem pesisir yang khas didaerah tropis. Terumbu karang merupakan sumber daya pesisir yang memiliki banyak manfaat. Bisa menjadi tempat hidup berbagai mahkluk hidup yang ada di laut, dapat juga menjadi tempat wisata bawah air. Saat ini Indonesia menduduki peringkat nomor 1 didalam hal jumlah populasi  terumbu karang. Tidak ada alasan bagi Indonesia untuk tidak melakukan pelestarian terhadap kekayaan terumbu karang yang ada. Berbagai kergiatan penanaman dan pelestarianterumbu sudah mulai serig dilakukan.

Sumber: http://img.antaranews.com/new/2014/09/ori/20140915Konservasi-Terumbu-Karang-150914-EA-2.jpg

            Baik terumbu karang, lamun, mangrove, merupakan sumber daya hayati yang ada diwilayah pesisir. Masih ada sumber daya pesisir yang lainnya, yakni sumber daya non hayati, yakni sumber daya yang berasal dari benda mati. Misalnya air laut, arus laut, endapan logam, pasir, dan lain sebagainya. Sumber daya yang berpotensi cukup baik dan sudah banyak dikembangkan yakni arus laut. Arus laut banyak dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga arus. Salah satu Negara yang sudah sukses dalam memanfaatkan tenaga arus misalnya misalnya China dengan Three Gorges Damnya.

Sumber: https://teknergi.files.wordpress.com/2011/08/threegorgesdam-china.jpg

            Dari berbagai sumber daya pesisir, baik hayati maupun non hayati yang ada, semuanya akan kembali pada sumber daya manusianya. Jika manusianya tidak mampu mengelola kekayaan yang ada, maka segala sumber daya Indonesia hanya akan menjadi harta karun yang terpendam dan tidak pernah bisa dimanfaatkan.

           




Friday, March 20, 2015

Surveyor Pemetaan “Sampah”


            Memetakan sampah mungkin jarang terpikirkan dan jarang juga dilakukan. Namun itulah yang saya lakukan  pada hari selasa dan rabu tanggal 17 dan 18 Maret  2015. Intinya bukan memetakan sampahnya, tapi membuat peta topografi di areal Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang isinya penuh dengan sampah yang membukit. Kegiatan ini bisa saya ikuti karena ada kakak angkatan di Teknik Geodesi UGM yang masih peduli untuk memberi pengalaman ke adik-adiknya, kakak-kakak tersebut yakni Mas Afradon Aditya (Geodesi UGM 2010), Mas Guge Faizal (Geodesi UGM 2010),Mas Brilyan (Teknik Geodesi UGM 2010) dan Mas Fajar Sidiq (Teknik Geodesi UGM 2010). Perlu lebih banyak kakak angkatan yang keren seperti ini. Peta topografi yang dihasilkan ini nantinya diserahkan ke Dinas Pekerjaan Umum (PU) yang memesan petanya.
            Lokasi TPA yang dipetakan yakni TPA Piyungan, tidak jauh dari kampus UGM, sekitar 45 menit jika ditempuh dengan motor. Pengukuran ini  berlangsung selama 2 hari dan tepat diwaktu kuliah. Terpaksa saya harus menggunakan jatah boloh kuliah saya, tentu saja untuk mendapat pengalaman baru dan belajar yang lain, yang tidak akan ditemukan dibangku kuliah. Kenapa tidak? Tentu saja karena tidak ada praktikum yang akan menyuruh mahasiswa untuk mengukur di TPA. Kesempatan seperti ini harus diambil. Begitu sampai dilokasi pengukuran saya cukup kaget, pemandangan ini yang saya lihat.




Dilokasi TPA Piyungan terdapat puluhan, bahkan mungkin lebih dari 100 sapi yang bebas lepas mencari makan di gundukan sampah-sampah yang ada. Makanan sapi disini adalah sampah-sampah yang mungkin berisi sisa-sisa makanan yang kita makan. Entah sehat atau tidak, namun rasanya saya tidak akan memakan daging sapi, jika tau sapinya makan-makanan sampah ini.
Kembali ke proses pengukuran, pengukuran kali ini menggunakan Total Sation, dan terdapat 4 prisma pole. Yang diukur adalah berupa batas wilayah TPAnya dan titik tinggi (Spot High) sehingga nantinya terlihat kontur  yang dibentuk oleh gundukan-gundukan sampah. Mungkin terlihat sederhana mengukur gundukan sampah, tapi coba lihat jika gundukannya setinggi ini:



Tantangan lainnya dalam pengukuran kali ini yakni aroma sampahnya, bisa dibayangkan senidiri ada sampah dari berbgai jenis, kering, basah, setangah basah, agak basah, dan lain-lain, serta ditambahkan lagi kotoran sapi bercampur aduk menjadi satu. Dan diatas itulah saya dan tim melakukan pemetaan.


Tentunya sudah dilengkapi peralatan kemanan, mulai dari sepatu boot, helm proyek, masker, dan rompi ukur. Kemudahan yang ada saat mengukur di TPA yakni lokasinya yang terbuka, sehingga tidak ada halangan didalam membidik prisma pole. Namun apa konsekwensi jika lokasinya terbuka? Jika cuaca sedang panas, panasnya langsung menumbus kulit, walau sudah memakai pakaian lengan panjang tetap saja panasnya sangat terasa. Mengukur sambil berbekal 2 botol minuman, saking panasnya, tidak sampai jam 11 minumannya sudah habis. Sebenarnya agak tidak nyaman minum diantara sampah-sampah dan kotoran, tapi karena saking panasnya, bau-bau yang ada pun terlupakan. Pembagian tugas dalam pengukuran kali ini cukup baik, diawal pengukuran Mas Guge yang memegang alat, sisanya memegang pole menyebar kemana-mana, selanjutnya saling bergiliran memegang alat.



Mengukur lokasi yang luasnya kurang lebih 10 hektar, bisa selesai dalam waktu 2 hari bagi saya itu cukup cepat. Maklum saat kemah kerja lokasi 10 Hektar diberi waktu mengukur selama 1 minggu. Ternyata ada tips dan trick mengukur yang baru saya peroleh dari Mas Afradon saat pengukuran ini, kuncinya adalah melihat TORnya lebih jeli lagi. Kadang tidak semua pengukuran mensyaratkan hasil yang sangat teliti dan data yang sangat rapat.
Selain lokasi TPA yang bau, tantangan yang ada saat menukur di TPA yakni terrainya yang berbukit. Sampah yang menumpuk tidak kalah jauh lah mungkin dengan batu bara di pertambangan, jika mengukurnya sudah benar, konturnya akan terlihat sangat bagus. Bedanya jika ditambang batu bara mungkin lebih panas, sedangkan di TPA lebih bau. Setidaknya pengukuran kali ini memeberi gambaran bagi saya bagaimana nanti jika harus mengukur tumpukan batu bara jika menggunakan Total Station.
Mengukur di TPA ini juga perlu lebih berhati-hati. Terdapat genangan air yang tertutup sampah, sehingga tidak terlihat seperti genangan air. Dan akhirnya Mas Brily pun terkena “jackpot”, dia tidak sengaja menginjak genangan air, sehingga salah satu kakinya, mulai dari lutut kebawah masuk ke kubngan air. Jangan tanya bau kubangannya seperti apa, silahkan datang sendiri dan hirup nikmat aromanya.

     


Pelajaran diluar pengukuran yang saya ambil di TPA Piyungan yakni ketika truk pengankut sampah datang dan menurunkan sampah, tidak hanya sapi-sapi yang akan mendekat, tapi warga disanapun yang menumpulkan sampah plastik berdatangan dan memilah-milah sampah yang ada. Aroma bau mungkin merupakan hal-hal yang sudah biasa bagi sebagian besar Ibu-Ibu yang memilah-milah sampah di tempat itu.


Saat itu juga saya merasa diingatkan untuk tetap bersyukur bisa mendapat pendidikan sampai saat ini ditempat yang sangat layak dan bagus seperti UGM, tidak terbayang jika saya lahir didekat lokasi TPA ini mungkin juga ikut bekerja memilh-milah sampah.
Mungkin itu yang bisa saya sampaiakan dalam pengalaman kali ini. Bahkan ditempat yang kotor dan agak baupun, keilmuan Geodesi masih diperlukan. Kata salah seorang rekan saya, selama Bumi masih ada, selama itu ahli Geodesi diperlukan. Dan terakhir, terimakasih sekali lagi saya ucapkan kepada Mas Adon, Mas Brili, Mas Guge dan Mas Fajar atas pengalama yang sudah diberikan. Berikut ada foto bagaimana ekspresi surveyor kalau pengukuran sudah selesai dilakukan:




Sunday, March 15, 2015

1 Tahun Departemen DIKTI


            Sabtu, 14 Maret 2015 saya resmi turun jabatan dari posisi Kepala Departemen Pendidikan dan Penelitian. Laporan pertanggun jawaban sudah disampaikan, dan syukurnya semua program kerja bisa terlaksana dengan hasil yang bisa dibilang sudah baik. Ada 9 program kerja yang sudah dilaksanakan antara lain Pelatihan Alat Kegeodesian, Club Dikti, Pelatihan Software, Sosialisasi dan bimbingan PKM, Lomba Geospasial Inovatif Nasional,Sharing DIKTI, Bank Soal dan Materi, Lomba Jelajah Jogjakarta, dan Kuliah Umum. Semua kegiatan DIKTI dapat terlaksana karena adanya anggota DIKTI yang luar biasa dan mau bekerja dengan ikhlas dan totalitas untuk memajukan Departemen DIKTI. Orang-orang tersebut yakni:
1.      M. Afif

Awal wawancara dikti datang terlambat dengan alasan main futsal, kemudian menjadi ketua pelatihan alat geodesi, dan hasil kerjanya luar biasa keren,totalitasnya tidak diragukan lagi. Sempat menjadi koor akotrans diacara jejak.

2.      Khaerul Hidayatullah

Anggota DIKTI paling ganteng, suka senyum sendiri, dan merupakan boss Sharing DIKTI, kerjanya biasanya mendekati deadline, tapi terjamin pasti beres J Masalah piala gubernur dan baju jejak dia jagonya.

3.      Farikhotul



















Si kecil mungil bergengsi ini adalah PJ Club Hidro, kerja cepat gesit dan irit(suka ngirit maksudnya). Suka memuji kadepnya karena melihat kadepnya Ganteng,hehehe. Tanggung jawab dek fari tidak diragukan lagi.

4.      Sofyan Satari

Boss pelatihan software, tidak banyak bertanya ke Kadep tau-tau kerjaan sudah beres , dikenal juga sebagai koor konsumsi di beberapa kegiatan. Tidak banyak mengeluh dan kerjanya pasti beres.

5.      Tegar Pualam

The next Kadep (Geodet agak Muda), banyak memberikan inovasi baru, sejak awal sudah mempunyai jiwa meneliti dan   mendidik, acara jejak sukses ditangannya. Udah siap dipercaya memimpin DIKTI selanjutnya.

6.      Siti Syarafina

Wanita Cerdas Pendiam dan “Sexy”, awalnya pendiam, kalau sudah bicara cantiknya minta ampun. Ahli desain, kalau pernah liat poster jejak, dia maistronya. Syara juga Boss Pelatihan Software.

7.      Mus Mukandar (MasMus):



















Hobinya terkenal mangap mingkem, merupakan boss GEC bersama ayin. Suka kerja praktis dan taktis, kadang menjadi sumber humor dikti. Dan dia adalah orang dibalik publikasi Jejak yang tembus 120 peserta, KEREN!

8.      Sahit Tuntas S

Merupakan Boss Jejak juga, selain aktif DIKTI, juga menjadi KADEPT di CT, loyalitasnya didikti tidak diragukan lagi. Masalah konsep acara jejak ditangani dengan sangat baik oleh Sahit.

9.      Bima Adi

Harusnya menjadi ketua panitia pelatihan alat ke 2, tapi diPHPin sama penyedia alatnya. Urusan perkap dan panggung segala acara dia jagonya, tergolong yang paling jarang absen baik rapat dan pelaksanaan kegiatan DIKTI.

10.  Herry Suprianto

Anank DIKTI yang iman dan taqwa agamanya paling kuat. Satunya-satunya ketua panitia yang sendawa saat sambutan (peace J ) Ketua panitia acara LOGIN, diantara anggota DIKTI supri yang paling jujur dan polos.

11.  Rofiqoh

Si cantik, cerdas dan cekatan, bentuk kegiatan sosialisai PKM adalah buah pemikiran adek Ofi. Sempat presentasi ke UI bersama Kadep baru dan Kadep lama. Orang yang bertanggungjawab ngerekap banyaknya peserta Jejak tanpa pernah mengeluh.

12.  Ade Surakhman

Anggota DIKTI yang logat bicaranya paling dirindukan dan dipuja-puja bangsa. Boss besar dibalik berlangsung acara kuliah umum Crist Rizos. Dan satu-satunya Humas yang dikenal akrab oleh perwakilan Gubernur, Keren!

13.  Rahmah Devi Apsari

Anggota DIKTI paling cute sepanjang masa. Sempat diceramahi Kadep sampai jam 12 malam saat pelaksanaan LOGIN. Merupakan anggota DIKTI yang paling ceria dan tidak pernah mengeluh. Konsep acara LOGIN buah pemikiran adek Devi.

14.  Komang Supartini

Satu-satunya Sekretaris yang sudah menyelesaikan LPJ, jauh sebelum Kadepnya menyuruh membuat. Jejak dapet duit banyak gara-gara koor Danusnya si Komang. Kalau udah mengekluarkan ide, idenya langsung diterima saking bagusnya.

15.  Ela Novalinda


Bendahara yang paling mempesona diantara bendahara-bendahara lainnya, karena selalu memegang banyak uang J Uang DIKTI bisa aman danterkendali berkat Ela, walau 2 hari sebelum SU tidak bisa dihubungi, Ela tetap bendahara teristimewa di hati Kadep.

Dan yang paling hebat juga tentu saja teman-teman DIKTI 2012 yakni Aditya Sanjaya, Rahmat Hanif Ashari, Dwi Cahyo Wicaksono, Lutfi Ghina Barka, Siti Gora Krisdhi, Kartika Vina Paramitha, Muhamad Milzam Muharam, Auliantya Ayurin Putri, Lukman Hakim dan Agnes Ryskintya Radiastuti, kalian adalah Kadep-kadep yang sebernarnya. Apalah arti memimpin tanpa didukung teman-teman 1 angkatan, terimakasih atas dukungannya selama ini.
Terakhir, tentu saja setiap orang tidak sempurna, dan saya meminta maaf apabila apabila ada kesalahan selama menkjadi Kadep. Ditunggu saja nanti jadwal pembubaran di tempat makan J

-Salam Geodet Muda- 

Sebatik: Struktur dan Kondisi di Wilayah Pesisir Ditengah “Kemelut” Perbatasan


     Sebatik. Bagi anda yang belum pernah pergi ke Makasar mungkin asing dengan kata Sebatik. Sebatik merupakan sebuah pulau yang terletak di Selat Makasar pada koordinat 04010’ 37” LU – 40 01’ 37” LU dan 117041’05” – 117055’56” BT. Pulau sebatik merupakan salah satu pulau kecil yang berbatasan dengan Malaysia, yang wilayahnya yang terbagi menjadi 2 bagian, sebagian wilayah merupakan daerah wilayah  Negara Malaysia dan sebagian masuk dalam wilayah Indonesia. Jika masih bingung dimana Pulua Sebatik coba perhatikan peta berikut ini:



    Wilayah sebatik yang terletak diwilayah perbatasan  dan juga merupakan wilayah pesisir tentu akan unik jika membahas mengenai struktur dan kondisi di Pulau tersbut. Apa saja yang ada disana

Monday, March 9, 2015

Belajar dari Bapak Ahok


       Tidak biasanya saya menulis mengenai tokoh politik. Namun kali ini ada tokoh yang saya rasa perlu ditulis karena cukup menginspirasi. Beliau adalah Bapak Basuki Tjahaya Purnama yang biasa dipanggil Ahok,. Saya lebih mengenal beliau lewat Youtube. Saya jarang menemukan tokoh/ pemimpin suatu Negara dengan serius membuat video saat rapat atau ada pertemuan dengan penjabat lain dan mengunggahnya di Youtube. Di Era modern seperti sekarang ini sudah seharusnya Pemimpin juga memanfaatkan teknologi seperti Internet, Media Sosial dan Youtube yang memang lebih banyak digunakan anak muda sekarang. Saya sebagai mahasiswa yang tinggal ngekos, tanpa tv dan terbiasa mengerjakan tugas menggunakan laptop dan internet, tentu akan lebih sering mendapat berita dari internet, dan mungkin masih banyak mahasiswa lain yang sama seperti saya. Jika ada pemimpin yang dengan rutin memanfaatkan media sosial, Internet dan Youtube untuk menyebarkan informasi atas apa yang beliau lakukan, menurut saya penyebaran informasinya, terutama kepada pemuda Indonesia akan lebih mudah dan cepat. Jadi apa yang dilakukan Bapak Ahok, bagi saya adalah sebuah trobosan yang sangat bagus. Namun terkadang banyak yang salah mengartikan banyak publikasi di berbgai Media disebut pencitraan. Bagi saya, semua pemimpin memang perlu mencitrakan dirinya sendiri agar dikenal masyarakat. Bayangkan jika ada 2 pemimpin yang sama-sama bekerja bagus, yang satunya berani menyebarluaskan apa yang ia kerjakan dan yang 1 lagi hanya focus bekerja, walau keduanya sama-sama menghasilkan hal yang bagus, akan ada nilai lebih ketika hasilnya dipublikasikan dengan gaya lebih modern. Masyarakat akan lebih bisa memberi saran dan masukan jika masyarakat tahu apa yang dikerjakan pemimpinnya. Tidak perlu menunggu Tv One atau Metro Tv datang untuk mewawancarai, cukup buat akun di youtube, share melalui Facebook dan Twitter akan sangat memberi gambaran atas apa yang dilakukan seorang pemimpin sekarang. Terlebih nanti ada yang memang tidak banyak bekerja namun melakukan pencitraan yang berlebihan di media sosial, saya rasa masyarakat sekarang sudah sangat pintar menilai mana yang memang pencitraan dan mana yang benar-benar bekerja keras. Jika ada yang memang hanya mencari sensasi di media sosial, tunggu saja memenya yang mungkin agak nyeleneh dan lucu. Menurut saya meme juga merupakan kritik dan saran gaya modern, yang persebaran informasinya begitu cepat dan cukup efektif. Contohnya, mungkin semua orang mengenal siapa orang di meme ini



Kembali lagi ke Bapak Ahok, saya menonton video pertama beliau yakni rapat bapak ahok dengan dians Pekerjaan Umum di video berikut:


Mungkin ada beberapa bagian yang terlihat galak atau bagaimana, tapi jika dipelajari lebih seksama, tujuan Bapak Ahok baik dan sesuai aturan. Terlepas dari gaya bahasanya yang ceplas-ceplos, jika tujuannya baik,saya rasa tidak masalah.
Satu lagi video yang sangat cerdas menurut saya dilakukan oleh Bapak Ahok, beliau pernah presentasi mengenai Solusi Banjir Jakarta dengan menggunakan Google Hangouts ke banyak ahli diberbgaia bidang di beberapa Negara di Dunia sekaligus. Saya rasa seroang peminpin besar, juga perlu meminta saran dengan akademisi diberbagai dunia seperti yang dilakukan Bapak Ahok di Video ini. Bagaimana dengan Gubernur atau peminpin yang lain? Jangan bilang masih asing dengan Google Hangouts.




Video diatas adalah video yang sudah lama diunggah Bapak Ahok sewaktu masih menjabat sebgai wakil gubernur  DKI Jakarta. Jarang saya menemukan Pemimpin yang cukup gaul menggunakan Google Hangouts dan cerdas menjelaskan mengenai keadaan Waduk Pluit ke peneliti dan akademisi diluar Negri. Saya sebagai akademisi, sangat mengagumi apa yang Bapak Ahok lakukan ini.
Dan Video yang baru beredar saat ini mengenai Ahok, saya rasanya semua sudah tau perdebatan mengenai Bapak Ahok dengan DPRD DKI. Coba lihat video ini.

Mungki sedikit memalukan, tapi kalau tidak divideokan bagaimana mahasiswa seperti saya bisa mengetahui keadaan sebenarnya. Melalui video ini saya rasa masyarakat lebih bisa menilai pihak mana yang benar, bijak, dan kurang benar. Atau pihak mana yang teriak memalukan dan yang mana sebenarnya membuat malu. Dan tentu ada juga kata-kata yang seharusnya tidak keluar dari seorang pemimpin disana namun terucap begitu gamblangnya, mungkin tidak ingat kalau sedang divideokan.
Kita semua belajar, kita semua mencoba untuk mendapat hasil yang terbaik untuk Indonesia. Dan hal itu bisa dilakukan dengan gaya yang sediki gaul dan modern. Semua masyarakat perlu informasi dan ingin tahu bagaimana Pemimpinnya. Sebagai mahasiswa, saya menyarankan mari menyikapi pemberitaan yang ada dengan cerdas, dan sampaikan saran dan kritik kepemerintah jika memang ada yang perlu diperbaiki.



Saturday, March 7, 2015

Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia: Nenek Moyang “kita” Seorang Pelaut (?)


“nenek moyangku seorang pelaut
gemar mengarung luas samudra
menerjang ombak tiada takut
menempuh badai sudah biasa”
            Sebelum anda melanjutkan nyanyian diatas, perlu saya jelaskan tulisan saya kali ini bukanlah bermaksud membahas tentang nyanyian diatas, melainkan membahas mengenai tantangan dan peluang Indonesia sebagai poros maritim Dunia. Namun entah kenapa laku diatas terlintas ketika memikirkan kalimat poros maritim dunia.  Tapi apa benar dulunya nenek moyang kita seorang pelaut?

            Indonesia saat ini, dibawah kepeminpinan Presiden Joko Widodo sedang gencar-gencarnya membahas mengenai pengembangan Negara Maritim. Pertanyaannya apakah Masyarakat Indonesia sendiri sudah sanggaup untuk membangkitkan sektor maritim Indonesia bersama pemerintahan Bapak Joko Widodo? Tentu saja siap apabila semua elemen baik pemerintah dan masyarakat mau saling bekerja sama dalam mewujudkannya. Indonesia yang merupakan Negara kepulauan memiliki potensi yang besar dibidang maritim, hal ini diwujudkan dari wilayah Indonesia yang 70% merupakan lautan. Jika 70% wilayah maritim ini kita kelola dengan baik, betapa kayanya Negara Indonesia. Jika sudah dikelola dengan baik tidak hanya menguntungkan bagi masyarakat Indonesia, Indonesia juga akan dilirik oleh masyarakat Dunia. Terlebih lagi wilayah laut selain bisa dipandang sebagai pemisah antar 1 Negara dengan yang lainnya, jika dipandang dengan perspektif yang lain, Lautan juga merupakan Penghubung 1 Negara dengan Negara yang lain. Dengan posisi Geografi Indonesia saat ini, yang berada diantara berbagai Negara yan mengapitnya, sangat memungkinkan Indonesia untuk menjadikan wilayah peraiaran Indonesia untuk menjadi penghubung antar berbagai Negara dan bahkan menjadi poros maritim Dunia. Hal ini pula yang kemudian mendukung dibentuknya Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) yang memungkikan Negara lain untuk melintah diperairan Indonesia.
            ALKI ini sebenarnya masih belum final  dan masih perlu disempurnakan kembali sehingga selain dapat membantu Negara lain, juga bisa menguntungkna Bangsa  Indonesia. Dengan wilayah perairan Indonesia yang cukup luas, tentu tidak semudah berpidato dalam memajukan sektor maritim Indonesia. Tantangan yang dihadapi ketika ingin menjadikan perairan Indonesia menjadi poros maritim dunia yakni kesiapan Masyrakat Indonesia sendiri terutama dibagian kemamanan. Bisa dibayangkan jika Indonesia benar-benar menjadi pusat maritim Dunia, akan banyak interaksi yang terjadi dengan Negara lain, dengan luas wilayah lautan yang cukup luas, tentu perlu pengamanan yang cukup extra dalam menjaga wilayah perairan Indonesia agar masyarakat dunia juga tertib apabila ingin masuk ke wilayah Perairan Indonesia. Untuk masalah keamanan ini TNI AL mempunyai peran yang cukup penting, maka dari itu sebelum benar-benar menjadi poros maritim dunia, Indonesia perlu meningkatkan kekuatan TNI AL untuk menjaga pertahanan dan keamanan. Tantangan lain yang dihadapi dalam rangkan menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia yakni fasilitas yang ada disektor maritim seperti pelabuhan, dermaga dan lain sebagainya perlu diperbanyak terutama dilokasi-lokasi strategis yang kemungkinan banyak dilalui oleh masyarakat maritim Dunia, misalnya didaerah 3 ALKI yang sudah ditentukan saat ini.
            Kembali lagi melihat lokasi Geografis Indonesia yang terletak diapit oleh banyak Negara, hal inilah yang merupakan peluang besar bagi Indonesia. Tanpa perlu banyak publikasi, orang Malaysia atau Singapura yang ingin ke Autralia perlu melewati perairan Indonesia, atau sebaliknya jika orang Australia yang ingin berlayar ke Filipina juga perlu melewati Indonesia. Hal ini bisa dimanfaatkan Indonesia, misalnya dibuat tol laut atau pelabuhan yang memungkinkan kapal yang melintah harus melabuh ke suatau daerah di Indonesia, hal ini kemudian juga bisa menguntungkan Indonesia di berbagai sektor, salah satunya sektor ekonomi, jika banyak yang berlabuh ke Indonesia, ada kemungkinan besar terjadi berbgaia kegiatan ekonomi, misalnya orang asing membeli bahan bakar untuk kapal di Indonesia atau sekedar membeli makanan lokal selama berlabuh. Dengan catatan masalah keamanan sudah bisa dijamin oleh pemerintah dan masyarakat turut mendukungnya.

            Kembali lagi ke pernyataan lagu diawal yang “katanya” nenek moyang kita adalah seorang pelaut. Itu bukanlah hal yang penting untuk diperkarakan. Yang perlu kita pikirkan adalah 50 tahun kedepan atau 100 tahu kedepan, masyarakat Indonesia akan mengenal kita sebagai “nenek moyang pelaut” atau bangsa yang gagal memanfaatkan potensi lautnya. Hal itu tergantung dari apa yang kita lakukan sekarang dan seterusnya.

Sumber: https://iphincow.files.wordpress.com/2013/08/pelaut-dan-profesor.jpg?w=450

Monday, March 2, 2015

Skenario Penentuan Posisi dengan Metode Relatif Statik

A.    Survei Penentuan Posisi Secara Umum
Survei GPS
Survei penentuan posisi dengan pengamatan satelit GPS (survei GPS) secara umum dapat didefinisikan sebagai proses penentuan koordinat dari sejumlah titik terhadap beberapa buah titik yang telah diketahui koordinatnya, dengan menggunakan metode penentuan posisi diferensial (differential positioning) serta data pengamatan fase (carrier phase) dari sinyal GPS.
Posisi titik dapat ditentukan dengan menggunakan satu receiver GPS terhadap pusat bumi dengan menggunakan metode absolute (point) positioning, ataupun terhadap titik lainnya yang telah diketahui koordinatnya (monitor station) dengan menggunakan metode differential (relative) positioning yang menggunakan minimal dua receiver GPS, yang menghasilkan ketelitian posisi yang relatif lebih tinggi. GPS dapat memberikan posisi secara instan (real-time) ataupun sesudah pengamatan setelah data pengamatannya di proses secara lebih ekstensif (post processing) yang biasanya dilakukan untuk mendapatkan ketelitian yang lebih baik. Secara umum kategorisasi metode dan system penentuan posisi dengan GPS ditunjukkan pada Gambar 1 berikut.


Gambar1. Metode Penentuan Posisi dengan GPS

Jaring Kontrol Horisontal
Jaring kontrol horisontal adalah sekumpulan titik kontrol horisontal yang satu sama lain dikaitkan dengan data ukuran jarak dan/atau sudut, dan koordinatnya ditentukan dengan metode pengukuran/pengamatan tertentu dalam suatu sistem referensi kordinat horisontal tertentu. Kualitas dari koordinat titik-titik dalam suatu jaring kontrol horisontal umumnya akan dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti sistem peralatan yang digunakan untuk pengukuran/pengamatan, geometri jaringan, strategi pengukuran/pengamatan, serta strategi pengolahan data yang diterapkan.
Pengadaan jaring titik kontrol horisontal di Indonesia sudah dimulai sejak jaman penjajahan Belanda, yaitu dengan pengukuran triangulasi yang dimulai pada tahun 1862. Selanjutnya dengan pengembangan sistem satelit navigasi Doppler (Transit), sejak tahun 1974 pengadaan jaring titik kontrol juga mulai memanfaatkan sistem satelit ini. Dengan berkembangnya sistem satelit GPS, sejak tahun 1989, pengadaan jaring titik kontrol horisontal di Indonesia umumnya bertumpu pada pengamatan satelit GPS ini.
Pada dasarnya pada saat ini, jaring titik kontrol horisontal di Indonesia dapat dikelompokkan sebagaimana yang diberikan pada tabel berikut:


Kalsifikasi Jaring
Jarak Tipikal antar Titik
Fungsi saat ini
Metode Pengamatan
Orde-0
500 km
Jaring kontrol geodetik nasional
Survei GPS
Ored-1
100 km
Jaring kontrol geodetik regional
Survei GPS
Orde-2
10 km
Jaring kontrol kadastral regional
Survei GPS
Orde-3
2 km
Jaring kontrol kadastral lokal
Survei GPS
Orde-4
0.1 km
Jaring kontrol pemetaan  kadastral
Survei Poligon











Tabel1. Status Jaring Titik Kontrol Horisontal
Selanjutnya akan dibahas lebih spesifik mengenai metode penentuan posisi dengan Relatif Statik.

B.     Penentuan Posisis dengan Metode Relatif Statik
Pengertian Pengukuran dengan Metode Relatif Statik
Survei statik digunakan untuk menentukan koordinat dari titik-titik kontrol yang relatif berjarak jauh satu dengan lainnya serta menuntut orde ketelitian yang relatif lebih tinggi. Berikut ilustrasi gambar penentuan posisi dengan Metode Relatif Statik.




Gambar 2.  Penentuan Posisi Metode Relatif Statik