Saturday, January 23, 2016

10 Pertanyaan Yang Sebaiknya Tidak Ditanyakan Siswa SMA ke Mahasiswa Tingkat Akhir


  1. Kak nilai rapot saya sekian, apakah saya bisa diterima di jurusan yang kakak geluti saat ini? Hello!! Saya bukan peramal dan bukan dosen yang akan melakukan seleksi serta menetukan kamu lulus atau tidak.
  2. Kak jadwal tes ujian masuk PTN di tempat kakak kapan ya? Emangnya di website resmi PTNnya gak ada? Baca baca baca!
  3. Syarat beasiswa bidikmisi apa saja ya Kak? Oke ada namanya panduan BIDIKMISI yang sangat RAHASIA dan dapat DIAKSES oleh SEMUA ORANG!
  4. Kakak udah semester 8, kok belum lulus? Suatu saat kamu akan tahu membuat skripsi tak segampang membuat laporan praktikum biologi yang dasar teorinya kamu copas begitu aja dari Wikipedia. Kalo kata temen saya “Djanc*k, ini juga lagi ngerjain!”
  5. Kak nilai rapot saya sekian, apakah saya bisa diterima di jurusan yang kakak geluti saat ini? Jangan mengulang pertanyaan yang sudah ditanyakan sebelumnya.
  6. Peminat jurusan ini tahun lalu berapa ya? Terkadang mahasiswa akhir tidak terlalu mengikuti perkembangan penerimaan mahasiswa baru, jadi usahakan cari tahu sendiri dulu.
  7. Kak, nilai fisika kakak semester 1 pas SMA berapa ya? Aduh abang udah lupa dek!
  8. Kak jurusan Mikrobiologi di UGM tu gimana ya? Lah kakak ini jurusan Teknik Geodes UGM bukan mikrobiologi UGM, walauapun sama-sama UGM gak berarti tahu semua jurusan di UGM.
  9. Nilaiku rendah, gak suka matematika, gak bisa gambar, gak bisa ini, gak bias itu, bla bla bla… tapi bisa keterima di jurusan itu gak ya? Hmmm entahlah.. tanyakan pada rumput yang terdiam.
  10. Kakak udah ada pendamping wisuda? Ada pertanyaan lain gak?

        Tulisan diatas tidak bermaksud menyinggung perasaan atau membatasi siswa-siswa SMA untuk bertanya pri hal jurusan ataupun universitas yang diinginkan. Melainkan untuk pembelajaran bersama bahwa saat ini ada banyak teknologi serta media seperti internet yang sebenarnya menyediakan banyak informasi yang lengkap mengenai universitas atau jurusan yang ada. Yang diperlukan adalah ketekunan untuk mencari dan membaca lebih detil, sebelum kemudian baru memutuskan untuk bertanya ketika informasi yang dicari tidak ada di internet.

Made Sapta
Mahasiswa Akhir di Teknik Geodesi UGM



sumber gambar: https://twitter.com/jangan_diam

Friday, January 15, 2016

Tahu Pak Mus


            Jumat, 15 Januari 2016
Malam ini tidak seperti biasanya saya berkeliling di seputaran Kota Tabanan. Sekian lama kuliah di Jogja membuat saya sangat jarang berkeliling di Tabanan. Tak banyak perubahan yang terjadi di Tabanan, semuanya masih sama seperti saat saya SMA dan sampai saat ini sudah kuliah di semester akhir.
Pemberhentian saya yang pertama kali ini yakni di sebuah penjual tahu tipat atau jika di Jawa biasanya lebih dikenal kupat tahu. Lokasinya tidak jauh dari rumah saya di Sangulan, tepat di pinggir jalan di depan SMP N 1 Tabanan. Sudah hampir 3 tahun saya tidak berbelanja di sana. Tiga tahun lalu sebelum saya pindah rumah di Desa Sangulan, yang merupakan rumah saya saat ini, saya sempat menumpang di rumah saudara yang letaknya tepat di depan penjual tahu tipat ini. Kala itu adalah masa-masa sulit bagi saya karena beberapa kali sempat pindah rumah dan sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian nasional serta mencari universitas. Tempat penjual tahu tipat di depan rumah adalah tempat terbaik untuk nongkrong dan memikirkan tentang masa depan.

Friday, January 1, 2016

Mengapa Saya Jualan Buku


Diawal tahun 2016 ini, saya baru saja menyelesaikan membuat sebuah buku yang saya beri judul Catatan Inspirasi Geodet Muda. Buku ini sebenarnya adalah rangkuman dari isi blog saya sejak tahun 2012 sampai sekarang. Isinya yakni pengalaman selama kuliah di Teknik Geodesi, informasi seputar beasiswa Bidikmisi, serta pengalman pribadi serta ulasan tokoh yang cukup inspiratif bagi saya.
Kenapa harus dibukukan? Walau semua tulisan ada di blog, tetap saya bukukan. Mungkin saja ada yang tidak betah berlama-lama membaca artikel di depan komputer maka buku ini bisa menjadi solusinya. Atau kamu sedang berada di tempat yang sulit internet, atau ingin berpergian sambil membaca buku disepanjang perjalanan, maka buku ini juga dapat menjadi alternatif. Banyak juga biasanya yang sulit menjelaskan mengenai keilmuan Geodesi, biasanya anak SMA yang ingin kuliah lalu menjelaskan Geodesi ke orangtuanya, maka buku ini patut dicoba.
Kenapa harus bayar? Tujuan saya membuat buku ini yakni untuk menyebarkan inspirasi kepada orang lain serta mengenalkan keilmuan Geodesi kepada orang yang penasaran dengan apa sih Geodesi itu. Lalu kenapa harus bayar? Ada bapak-bapak percetakan buku yang harus membiayai anaknya sekolah dari hasil mencetak buku-buku orang, salah satunya buku saya, jadi saya harus membantunya dengan membayar buku saya yang dicetak oleh beliau. Ada juga penjual pulsa internet yang menafkahi keluarganya dari orang-orang yang promosi buku menggunakan internet seperti saya ini,jadi saya juga harus membantunya.

Buku ini sekarang akan tersedia tanggal 11 Januari 2016. Silahkan pesan DISINI