Beberapa bulan lalu saya mendapat telpon yang tidak
seperti biasanya. Yang tidak biasa yakni orang yang menelpon saya. “Perkenalkan
nama saya Yudi. Saya tau nomor Pak Made dari Blog Bapak”. Seketika saja saya
kaget, ternyata ada juga yang sampai menelpon saya gara-gara membaca blog saya.
Yang lebih menarik lagi, Pak Yudi ini ternyata alumni Teknik Perkapalan Undip.
Yang membuat saya senang adalah pertanyaannya yang seperti ini “Pak Made apa
bisa melakukan pengukuran kemiringan tangki minyak memakai alat Teodolit?”
Seketika saya langsung berpikir kemateri survey topografi, survey digital, survey
rekayasa,sepertinya belum pernah ada pelajaran mengukur kemiringan Tangki
minyak, tapi jika alatnya Theodolit yang sudah saya kuasai, tentu tidak sulit
untuk mempelajarinya. Tanpa pikir panjang lagi, saya langsung menjawab “ Iya
bisa Pak”. Setelah itu terjadi diskusi yang cukup panjang. Agar lebih mudah
memahami saya meminta Pak Yudi untuk mengirimkan TOR pengukurannya ke email
saya. Bagi yang belum tau TOR silahkan baca ini.
Singkat cerita pengukuran tangki minyak ini dilakukan di daerah Tegal,
pengukuran dilakukan 2 kali dalam sebulan dalam jangka waktu 6 bulan. Kurang
lebih ada 6 titik di tangki minyak. Saya menawarkan ke Pak Yudi untuk memakai
alat Total Station saja agar lebih akurat hasilnya dan mudah penggunaannya.
Beliau menjawab “ Terserah Mas saja, saya kurang mengerti alatnya”. Saya lupa
kalau Pak Yudi jurusan Teknik perkapalan tentu mainannya bukan Total Station.
Pak Yudi juga menjelaskan dulu beliau pernah memakai tenaga Alumni Geodesi UGM
juga, dan setelah di brifing hasil kerjanya bagus katanya. Peran alumni disini
sangat membantu mahasiswa. Terimakasih mas-mas dan mbak – mbak alumni J
Ada satu kemudian pertanyaan dari Pak Yudi yang membuat saya harus berpikir
dulu untuk menjawabnya. “Berapa total biaya pengukurannya?”. Saya belum ada
gambaran sama sekali berapa biayanya saat itu. “Oke saya akan hitung dulu Pak,
nanti saya kabari”. Jawab saya dengan santai saja, padahal belum tau juga
ngitungnya bagaimana J. Setelah itu langsung saja saya menemui
beberapa orang senior saya yang saya tahu sudah sering mendapat proyek dari
Dosen. Setelah berdiskusi panjang, saya masih belum yakin akhirnya saya
konsultasi dengan Dosen saya. Setelah mendapat gambaran harganya, tinggal mencari
tenaga pengukurnya. Tentu saya tidak bisa melakukannnya senidiri, karena perlu
tambahan orang untuk membantu. Karena cukup banyak kenal dekat dengan kakak
kelas, mencari orang menjadi tidak sulit. Saat itu juga saya sudah dapat 4
orang yang bisa mambantu mengukur ke Tegal. Setelah lengkap semuanya, saya
beritahu Pak Yudi berapa biayanya dan rincian alatnya. Kemudian dia memberi
jawaban dengan singkat saja “ Maaf Mas
saya sudah mendapat tenaga Pengukurnya “. Saya hanya tersenyum simpul J
“ Oke tidak masalah Pak, silahkan hubung saya jika ada yang bisa dikerjakan
lagi J”
Jawab saya.
Entah mau banding harga saja atau memang sudah dapat
tenaga pengukur, saya merasa senang ada yang sampai menelpon saya, memberi
proyek berkat tulisan di blog. Ini yang saya sebut “The Power of Writing”. Saya
beberapa kali sering menuliskan keilmuan geodesi secara Teknis di blog saya,
ternyata hal tersebut menajadi daya tarik tersendiri. Teringat obrolan
teman-teman ketika baru masuk di Geodesi, waktu itu kurang lebih seperti ini “
kita harus dekat dengan kakak angkatan agar diajak Proyek”. Hal itu sangat
benar. Tapi bagaimana jika kita yang menciptakan proyek itu sendiri lalu mengajak orang lain? Geodesi
hanya ada sedikit di Indonesia, dan ada banyak pekerjaan yang memerlukan tenaga
Teknik Geodesi diluar sana. Ini hanya masalah bagaimana cara menjual ilmu
Geodesi itu sendiri. Di Geodesi UGM saya rasa ilmu yang didapat sudah sangat
baik untuk mengerjakan Proyek. Saya tentunya sangat membuka kesempatan bagi
siapa saja diluar sana yang memerlukan tenaga Teknik Geodesi, saya akan siap
membantu. Pengukuran terestris, pemetaan toppografi, segala pengukuran
menggunakan teodolit, total station, waterpass dan lain-lain siap saya kerjakan
J
Best Regards
I Made Sapta Hadi
Teknik Geodesi UGM 2012