Saturday, September 29, 2012

Keluh Kesah Mencari TOR ( Term Of Reference )

         
Kali ini saya sedikit berbagi cerita mengenai perjalan awal saya menjadi seorang geodet. Kali ini diawali dari praktek pertama, ukur tanah. Ukur tanah??? Mungkin bnyak yg heran ,ngapain tanah diukur - ukur?? Ya itulah kami seorang geodet,, " we measure the earth". Memang kelihatannya gmpang,,tp untuk mendapat TOR itu tidak gmpng. Belum lagi banyak yang bertanya ;
"Kalian lagi ngapain?"
       Ngukur tanah
"Kalian tknik sipil ya?
       '''''''''''''''''''''@!#!$!%^"""""""

Kembali ke TOR. TOR atau Term Of  Reference adalah nilai maksimum kesalahan yang diperbolehkan dalam pengukuran.  Untuk mendapatkan TOR perlu dilakukan pengukuran pulang dan pergi. Caranya mencarinya dengan selisih pengukuran pulang dan pergi lalu dibagi   rata -ratanya. Nah dalam mencari TOR inilah yang sulit,minimal harus 1/3000. Kendala yang sering dialami sangt bnyak,terutama pada area miring. mulai dari penarikan pita ukur tidak lurus, unting - unting tidak lurus,salah membaca hasil ukuran,, hingga perut lapar dan emosi yng tidak terkontrol. Tapi semua itu akan terhapuskan ketika TOR itu kita dapat.
         Ngukur tanah apa gak ngebosenin? Bagi saya praktek ini menyenangkan,apalagi sensasi mendapat TOR itu,, kalo kata penyanyi siapa ya, TOR itu "sesuatu". Setidaknya praktek ini lebih menyenangkan dari pada duduk dikelas mendengarkan dosen bicara,lalu berusaha mencatat apa yang ditulis dosen dipapan tapi keburu dihapus,,,Ukur Tanah hanya bagian awal dalam kegiatan geodet nanti masih banyak yang lebih seru ex survey tambang, fotogrametri n memplajari GPS( kata kakak angkatan sh seru).
        Mungkin itu saja yang bisa saya bagi , terimaksih kepada klompok 4 ( Bondan, Baihaki,Puji,Aeny,Sapta) yang sudah bekerja sama mencari TOR. Semoga Geodesi bisa semakin dikenal dan menjadi populerdi Indonesia.
Nih sedikit berbagi expresi orang mendapat TOR



please leave a coment if you are a geodetic engineering or you want to be a geodetic enginering.
GEODET MUDA : WE MEASURE THE EARTH

Saturday, September 15, 2012

pengukuran dibidang survey dan pemetaan

Tahapan memastikan kualitas suatu hasil ukuran :
  • analisis statistik data hasil ukuran,digunakan untuk menukur besar kesalahan dan memastikan apakah kesalahan dapat ditoleransi atau tidak.
  • melakukan adjusment / perataan terhadap kesalahan data ukuran
Contoh pengukuran tidak langsung :
  • pengukuran luas
  • pengukuran volume
  • pengukuran deformasi (pergeseran lempeng bumi)
Perbedaan kesalahan sistemati dan kesalahan random :
  • kesalahan sistematik adalah kesalahan yang bersumber dari alat,kesalahan akan semakin kecil apabila alat makin bagus / graduasi tinggi sedangkan kesalahan random adalah kesalahan yang tersisa (biasanya kecil) setelah kesalahan blunder dan sistematik dihilangkan.
Perbedaan presisi dan akurasi
  • presisi lebih menkankan derajat konsistensi data hasil ukuran sedangkan akurasi lebih menekankan besar kedekatan hasil pengukuran terhadap true value.
Contoh kesalahan sistematik pengukuran jarak dengan pita ukur : panjang pita ukur tidak standar,pita ukur tidak sempurna,adanya kelenturan pita.

Tujuan dilakukan pengukuran lebih :
  • untuk bisa mnghitung besar kesalahan hasil pengukuran sehigga bisa memastikan data bisa ditrima atau ditolak
  • mlakukan adjustment atau hitung perataan 

sedikit berbagi info mengenai tugas nih,,

if you read this please leave a coment

Friday, September 14, 2012

Alat Bantu Ukur Tanah

1. Tripod
Terbuat dari kayu atau aluminium. Terdiri dari sebuah kepala kaki tiga ,tempat alat diletakkan . 3 buah kepala kaki tiga terbuat dari kayu atau logam yang bersendi pada kepala kaki tiga. fungsinya sebagai dasar atau penampang yang menyangga alat survey dan menjaga agar tetap stabil terpancah ditanah.

2. Rol meter





Terbuat dari steel tape ,memiliki panjang 3m dan berat 0,5 kg. memiliki fungsi untuk mengukur panjang.

3.  Pita Ukur

Terbuat dari kain ( metalic cloth) atau baja,satuan terkecilnya mm/ cm memiliki fungsi mengukur panjang

4.Pen ukur

Terbuat dari baja,memiliki ujung runcing menyerupai patok dan bagian atasnya berbentuk lingkaran. memiliki panjang 50 cm dengan diameter lingkaran 8cm. Fungsinya untuk sudut baiki sudut horisontal ataupun vertikal
 dan dapat pula lereng.

5. Unting - Unting
terbuat dari kuningan ,berbentuk seperti buar pir apointed/kerucut dengan bagian atas diikat dengan pita kasur. Fungsinya untuk memproyeksi suatu titik secara vertikal ke bawah.

6. Rambu Ukur

Terbuat dari kayu atau aluminium memiliki panjang 3-4 meter dapat dipendekkan atau dipanjangkan.Sebagai penunjuk skala yang setiap stripnya menunjukkan 1 cm biasanya selang seling berbntuk huruf E. fungsinya  sebagai pelengkap alat ukur optik seperti water pas sewaktu melakukan pengukuran jrak atau beda tinggi.

7.Jalon

terbuat dari tonggak kayu atau besi,memiliki diameter 1,5 - 3 centimeter, dan pangjang 1,5 - 3m. Fungsi sebagai pelurusan dalam pengukuran.

8. Sepatu Rambu

Terbuat dari besi,berbentuk segitiga,memiliki tiga kaki yang runcing. fungsinya untuk menjaga rambu ukur agar tetap dalam keadaan datar dan tidak berubah posisinya.

9.Patok
terbuat dari kayu dengan ujung runcing. berfungsi sebagai penanda titik pengukuran.

10. Pen koreksi
Terbuat dari besi sebesar jeruji sepeda,panjang 10-15 cm.fungsinya untuk memutar skrup koreksi nivo.

11. Kompas
fungsinya sebagai penunjuk arah.

kira2 itu saja alat - alat bantu ukur tanah yang sering digunakan seorang geodet. semoga bermanfaat.
don't forget to leave a comment.