Sunday, June 7, 2015

Kerja Bakti Dulu dan Sekarang


Tadi pagi baru saja saya mengikuti kerja bakti di UGM. Kerja bakti ini dilakukan bersama peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai acara tahunan yang dilakukan UGM setiap kali akan melaksanakan KKN. Mungkin terakhir kali saya ikut kerja bakti pada saat SMA. Sejak SD, SMP dan SMA saya pernah mengalami berangkat ke sekolah untuk kerja bakti. Tujuannya masih sama yakni untuk membersihkan tempat belajar sendiri, yang kali ini tentu saja kampus UGM. Kerja bakti dimasa kuliah tentu saja berbeda, pesertanya adalah mahasiswa yang tidak bisa lagi disuruh membawa sapu dan ember begitu saja, dan akan dihukum jika tidak membawa alat kebersihan seperti ketika SD atau SMP dulu. Benar saja, tadi pagi saya sampai di lokasi kerja bakti, mungkin dari ratusan orang yang hadir, hanya sedikit yang membawa alat kebersihan. Dan saya sendiri juga tidak membawa. Kerja bakti ini lebih mirip ajang kumpul bersama dan sekedar ingin melihat siapa saja teman-teman seperjuangan yang akan “mengukir sejarah” KKN bersama di tahun 2015. Bagi saya sendiri KKN ini adalah proses belajar yang sangat baik, dan tentunya akan menjadi cerita abadi nantinya untuk diceritakan kembali, karena mungkin hanya dilakukan sekali seumur hidup selama kuliah di UGM.
Sebagai mahasiswa UGM, saya berusaha untuk tetap berkontribusi untuk kegitan kerja bakti ini, walau tidak membawa alat apapun, masih ada tangan yang bisa digunakan untuk memungut sampah. Di kelompok KKN saya,  yang hadir ada 16 orang, dari 16 orang hanya 1 orang yang membawa sapu, ya lumayanlah. Akhirnya 1 sapu dibuka ikatannya dan dijadikan lebih dari sapu. Kegiatan bersih-bersih pun bisa dilakukan. Saat bersih-bersih ingatan saya melayang kembali ke masa dimana kegiatan kerja bakti itu sangat menyenangkan, yakni saat sekolah dasar. Saya SD disebuah desa yang tidak cukup dekat dengan kota. SD yang benar-benar saya syukuri bisa bersekolah disana, bukan karena SDnya yang terbaik di Tabanan kota saya, tapi karena SDnya sangat menyatu dengan alam. Rute yang saya lewati ke sekolah dasar cukup dengan berjalan kaki, melewati tegalan, tak jarang saya berangkat ke SD bertemu dengan kakek-kakek yang akan ke sawah atau menengok sapi peliharannya di muntig . Kalau di Desa saya muntig adalah bahasa Bali dari tegalan, yang rata-rata jaraknya lumayan jauh dari rumah warga. Yang membuat SD saya lebih menyatu dengan alam, yakni lokasinya yang tepat di depan sekolah ada lapangan bola segi enam yang begitu luas dengan rumput liarnya yang langsung menyatu dengan tegalan di sekitarnya. Di bagian belakang terdapat sungai yang merupakan wahana bermain terbaik saat itu dan di seberang sungai terdapat hamparan sawah yang membentang tanpa ada ruko atau perumahan mewah di sekitarnya, ditambah lagi di sebelah barat terdapat pura dan kuburan dengan aura spiritual dan mistis yang tinggi. Satu lagi, terdapat 1 pohon yang sangat besar yang dianggap keramat, pada waktu kecil sering ada legenda yang mengatakan dilarang menunjukkan jari tepat kearah pohon tersebut, entahlah apa maksudnya, kalau anak SD asal percaya saja saat itu.

Thursday, June 4, 2015

Modul Pembuatan Lajur Pemeruman Memanfaatkan Citra Google Earth dan AutoCAD


Beberapa kali ikut survey hidrografi, saya sadar ada beberapa hal teknis yang perlu selalu diingat dan penting untuk dikuasai. Salah satunya adalah pembuatan lajur pemeruman. Kemana saja kapal bergerak selama survey hidro? Kapal akan mengikuti lajur yang sudah didesain sebelum survey. Bagaimana cara membuatnya?
Di Teknik Geodesi UGM sendiri pembuatan lajur pemeruman didapatkan di praktikum survey hidrografi semester 5. Ilmu yang didapat hanya 1 kali praktikum ini jika tidak sering dilatih akan cepat sekali dilupakan. Untuk itulah saya mencoba membuat modul pembuatan lajur pemeruman memanfaatkan Citra Google Earth dan menggunakan software AutoCAD Map, tentu saja jika saya lupa saya akan membuat modul ini. Modul ini juga digunakan untuk pembelajaran bersama studi club hidrografi.

Modul ini dibuat masih dalam tahap pembelajaran, sangat menerima saran dan kritik agar bisa lebih baik. Selengkapnya silahkan download modulnya DISINI