Saturday, March 15, 2014

Beasiswa Bidikmisi Menyelamatkan Saya


Setelah hampir 2 tahun menulis di blog, akhirnya cukup banyak juga yang sudah mulai bertanya beberapa hal mengenai tulisan saya, salah satunya adalah Beasiswa Bidikmisi. Saya adalah penerima beasiswa Bidikmis angkatan 2012. Bagi yang belum tahu Bidikmisi itu apa, mungkin sederhananya Bidikmisi adalah beasiswa bagi mahasiswa yang kurang mampu secara ekonomi namum memiliki prestasi yang cukup baik. Beasiswa ini diberikan oleh Kemendikbud RI. Dengan biaya hidup Rp.600.000 sebulan ditambah lagi gratis biaya kuliah tentu beasiswa ini sangat membantu.
Teringat kembali sewaktu saya kelas III SMA dulu, saat dimana kondisi ekonomi keluarga tidak bagus, harapan  bisa kuliahpun sempat diragukan, setelah beberapa PTN yang berhasil lolos seleksi, saya buang begitu saja karena tidak ada biaya untuk melakukan registrasi ualng. Tapi harapan untuk dan semangat untuk kuliah tak pernah padam. Pernah suatu ketika saya lolos disebuah Perguruan Tinggi Negri di Bali, saat itu saya diminta untuk melakukan pembayaran sekitar Rp. 8juta untuk registrasi. Di hari terakhir pembayaran saya bersama Ayah saya datang ke PTN yang bersangkutan, sebenarnya PTN tersebut bukanlah tujuan utama saya, tapi sepertinya cukup bagus untuk dijadikan cadangan apabila tidak lolos SNMPTN. Setelah sampai didepan tempat registrasi saya duduk sejenak, dan melihat disekitar,kampusnya cukup bagus. Tapi tidak dengan raut muka Ayah saya. Saya lolos di PTN tersebut tanpa beasiswa, dan biaya disana cukup mahal per semesternya, tentu saya tahu apa yang Ayah saya pikirkan saat itu. Setelah satu jam duduk-duduk, saya akhirnya mengajak Ayah saya pulang saja, dan tidak jadi mendaftar. Untuk kesekian kalinya saya membuang kesempatan kuliah di PTN yang cukup baik. Harapan saya satu-satunya adalah Beasiswa Bidikmisi yang saya ajukan di UGM. Singkat saja,dengan usaha dan berdoa, akhirnya saya bias diterima di UGM dengan beasiswa Bidikmisi, beasiswa yang saya usahakan sendiri waktu itu tanpa memberi tahu orangtua saya sebelumnya. Akhirnya kini banyak teman-teman Ibu saya yang menanyakan, “bagaimana sih anaknya bias dapat beasiswa di UGM?”
Ibu saya adalah juru masak disebuah warung makan kecil diplosok Desa, banyak orang di Desa yang belum begitu kenal dengan Beasiswa Bidikmisi ini. Bersyukurlah saya bisa tahu tentang beasiswa ini berkat aktif mengikuti organisasi di sekolah. Akhirnya suatu ketika Ibu saya bertanya kepada saya bagaimana dulu dapat Beasiswa, padahal sudah beberapa bulan mendapat beasiswa, namun ternyata Ibu saya baru sadar kalau dia juga tidak tahu tahapannya, wajar saja kalau dia tidak tahu karena waktu  itu saya cari sendiri dan hanya memberi sedikit penjelasan kepadanya.
Kini pertanyaaniIbu saya dulu muncul kembali di blog saya, ternyata masih banyak orang yang belum tahu sepenuhnya mengenai tahapan beasiswa Bidikmisi, agar tidak banyak yang bingung, maka saya akan memberi sedikit penjelasan mengenai beasiswa Bidikmisi di blog ini.
Langkah pertama yang dilakukan adalah segera download Buku Panduan Bidikmisi. Sepertinya buku ini tidak terlalu sulit dicari di google, tinggal ketik saja. Buku ini sangat komplit menjelaskan bidik misi, mulai dari latar belakang diadakannya bidik misi sampai berkas-berkas yang harus dipenuhi. Dulu saya tidak perlu bertanya kesana-kemari soal Beasiswa, karena saya sudah punya buku panduannya dan saya cetak dalam hardcopy. Namun kini sepertinya banyak yang lebih ingin praktis bertanya tanpa ingin membaca. Saya coba rangkum kembali apa saja yang diperlukan untuk beasiswa Bidikmisi waktu saya mendaftar:
1.      Surat keterangan penghasilan orangtua, bias diperoleh di kepala Desa atau tempat orang tua bekerja.
2.      Surat keterangan kurang mampu.
3.      Foto rumah
4.      Kartu keluarga
5.      Foto bersama seluruh anggota keluarga.
6.      Mengisi form Bidikmisi
7.      Surat tagihan rekening listrik dan air.
8.      Trasnskip nilai rapot
9.      Piagam penghargaan
10.  Dan lain-lain yang bias dilihat dibuku panduan.
Pertanyaan lainnya yang sering ditanyakan adalah apakah pelamar Bidikmisi akan dicek kerumah keaslian datanya. Untuk di UGM yang dicek hanya beberapa saja yang ada di Jogja katanya, saya juga kurang tahu pasti. Tapi selama kita mengisi formulir dan data dengan jujur,  tidak ada yang perlu ditakutkan ketika  harus dicek kerumah.

Mungkin tidak banyak yang bisa saya bagi, silahkan baca panduan Beasiswa Bidikmisi untuk lebih lengkapnya. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi yang sedang mencari Beasiswa Bidikmis. Selamat berjuang !! J