Friday, July 26, 2013

Cerita Laily


            Hari ini (20 april) akhirnya saya bisa pulang ke Bali setelah sekian lama menunggu kegiatan monev PKM selesai. Saya memutuskan pulang naik Bus,tentunya ini karena biaya. Ini adalah pulang ke 2 saya ke Bali dengan naik Bis. Akhir semester lalu saya naik bis juga ubtuk pulang ke Bali. Tapi kali ini adalah kali pertama saya naik bis sendiri, karena sebelum – sebelumnya saya selalu pulang bersama teman – teman satu alumni SMA. Namun karena ada perbedaan kegiatan jadi saya harus pulang sendiri.

            Saya memilih untuk duduk didepan di seat 2B. Kalau biasanya setiap naik bis saya selalu mengbrol sepanjang perjalanan bersama teman seSMA saya dulu, tentu akan lain ceritanya ketika saya naik Bis sendiri, akan ada orang yang baru yang tidak saya kenal yang duduk disebelah saya. Saat bis baru tiba, sudah nampak dari jendela seorang wanita berjilbab duduk si seat 2A, sepertinya juga seorang mahasiswa. Saya hanya tersenyum simpul kepadanya ketika mulai duduk dan menaruh barang bawaan. Awalnya tidak ada percakapan apapun sampai bis sudah berjalan beberapa kilometer. Kemudian ditengah perjalanan petugas bis memberikan snack keseluruh penumpang, begitu dapat snack langsung saja saya makan karena saya blum makan siang saat itu. Berbeda dengan wanita disebelah saya yang langsung menaruh snack, bisa saya pastikan dia sedang puasa. Rasanya tidak enak jika dalam perjalanan jauh naik bis tidak ada teman ngobrol, saya coba saja membuka pembicaraan dengan menanyakan “Puasa ya Mbak? “ . ternyata responnya baik, dan akhirnya saya mengobrol panjang. Singkat cerita saya kemudian tahu namanya yakni Laily, mahasiswa jurusan pendidikan matematika di Universitas Ahmad Dahlan. Laily satu tahun diatas saya sehingga saya memanggilnya Mbak. Ketika dia bertanya pada saya, “Jurusan apa di UGM ? “ , tentunya langsung saya jawab Teknik Geodesi. “ Apa itu Teknik Geodesi?” tanya mbak Laili kembali. Pertanyaan ini adalah pertanyaan klasik menurut saya. Mungkin dia adalah orang yang keseratus berapa yang menanyakan ini. Akhirnya langsung saja saya berikan kuliah singkat di bis tentang apa itu geodesi. Kemudian saya bertanya ke Mbak Laily mau pergi kemana, dia mengatakan akan pergi ke Jembrana, Bali. “ Liburan ya ?” tanya saya. “Iya sekalian pulang kerumah” katanya. Dalam benak saya tentunya mungkin orangtuanya adalah pendatang yang tinggal dan menetap di Bali. “Orang tua asli mana mbak?” tanya saya. Memang asli dari Jembrana Bali katanya. Saya cukup tidak percaya, dalam perspektif saya orang yang memang asli Bali itu tentunya seorang Hindu. Setelah bertanya – tanya lagi ternyata di Jembrana itu sejak dulu ada sebuah pesantren yang warga masyarakat disekitar pesantren itu adalah muslim. Saya baru tahu akan hal itu setelah 18 tahun tinggal di Bali. Ada hal menarik lainnya lagi yang saya dapati dari Mbak Laily, saya menanyakan kenapa tidak kuliah di Bali saja, apalagi mau mengambil jurusan Matematika, diBali ada Undiksha yang jurusan matematikanya cukup terkenal menurut saya. Dia mengtakan lebih memilih kuliah di Jawa karena merasa ada “diskriminasi” dari dosen terhadap mahasiswanya yang berjilbab dengan yang tidak berjilbab. Katanya sih lebih sulit mencari nilai. Katanya. Mungkin pandangan setiap orang berbeda – beda. Mbak Laily merasa kurang nyaman jika harus kuliah di Bali karena takutnya nanti ada diskriminasi karena memakai jilbab. Tentunya setiap orang bebas menetukan pilihan, dan itu adalah pilihannya. Hal ini mengingatkan pada tulisan saya sebelumnya mengenai menjadi minoritas. Saya juga merasakan menjadi minoritas selama kuliah di Jawa, dan untungnya saya tidak pernah merasa ada ‘deskriminasi’ sejauh ini.Saya tidak tahu apakah benar ada perbedaan pandangan dari dosen terhadap mahasiswa yang berjilbab dan tidak memakai jilbab di Bali. Entahlah. Setiap orang memiliki pandangan yang bebeda – beda, dan berhak menentukan pilihannya sendiri.

Sunday, July 21, 2013

Cerita PKM II : Sebuah Dokumentasi


            Ikut terlibat dalam suatu penelitian adalah suatu yang menarik bagi saya. Beberapa bulan lalu saya sempat membuat postingan mengenai bagaimana awalnya saya bisa ikut dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang penelitian di postingan ini. Setelah proposal kelompok PKM saya disetujui dan didanai,tentunya cerita PKM ini ada kelanjutannya. Untuk mempertanggungjawabkan dana yang telah diberikan serta memantau jalannya penelitian yang dilakukan, pihak UGM beserta Departemen DIKTI secara berkala melakukan monitoring dan evaluasi (MONEV). Bagi yang sudah pernah mengikuti kegiatan PKM sebelumnya mungkin istilah monev tidak asing lagi, tapi bagi saya yang baru pertama ikut PKM pelaksanaan monev ini sangat penting dan wajib masuk blog ini.
            Monev pertama yang saya ikuti bersama teman – teman lainnya yakni monev internal yang dilakukan oleh UGM yang dilaksanakan di GSP. Ada cerita yang cukup menarik dalam monev ini, waktu itu pelaksanaan monev dilakukan pada jam kuliah, sehingga saya harus merelakan jam kuliah dan praktek saya demi monev ini. Karena ini adalah monev yang paling pertama bagi saya, tentunya ada sedikit rasa was – was untuk menjalaninya,terlebih lagi materi penelitian yang kelompok saya ambil belum pernah saya dapat dibangku kuliah,sehingga saya harus berusaha mempelajarinya sendiri diluar jam kuliah. Semua materi saya pelajari dan persiapkan dengan baik sebelum monev, file presentasipun sudah siap dan mantap. Materi kuliah dihari monev tersebut saya buang jauh sementara dan fokus terhadap penelitian ini. Yang ada dipikiran saya saat akan segera memasuki ruangan monev yakni apa yang akan ditanyakan nanti, bagaimana jika ditanyakan materi yang belum pernah saya pelajari, atau mungkin menanyakan cara mengolah data arus laut yang saat itu kelompok saya masih bingung dengan pengolahannya. Namun begitu memulai monev berlangsung apa yang ada dibayangan saya cukup berbeda, tidak ada presentasi dengan laptop atau proyektor, tidak ada pertanyaan mengenai materi penelitian apa lagi cara olah data, yang lama dikritik dan diberi saran justru dari dokumentasi berupa foto yang kelompok kami lampirkan di log book saat itu. Mungkin fotonya bisa dibuat lebih formal, bisa sambil duduk atau seolah –olah menjelaskan apa yang diteliti” itu salah satu saran dari pemonev saat itu. Memang dokumentasi yang kelompok kami tampilkan saat itu dalam posisi santai dan lesehan di lantai. Dokumentasi ini memang tidak begitu kelompok saya persiapkan karena terlalu fokus akan materi penelitian.
            Walau sedikit kecewa karena harus meninggalkan pelajaran kalkulus serta praktek pemrograman computer saat itu demi komentar akan dokumtasi,saya tetap berfikir positif saja. Dengan dokumentasi yang baik, akan bisa meyakinkan seseorang akan pekerjaan yang telah kita lakukan. Jadi buatlah dokumentasi penelitianmu dengan baik.
Ini salah satu dokumentasinya



            

Monday, July 15, 2013

Sahur

          Hari ini (15 Juli 2013) adalah hari pertama saya melaksanakan sahur. Saya memang bukan muslim, tapi hari ini saya mendapat ajakan sahur bareng bersama teman – teman saya yang sedang menunaikan ibadah puasa. Karena ajakan ini dari teman baik saya, jadi saya rasa ajakan yang baik ini, tidak baik untuk ditolak. Saya memang kurang mengerti definisi sahur itu sendiri didalam ajaran agama islam, tapi bagi saya sahur itu ya makan diwaktu subuh bersama teman yang sedang menunaikan ibadah puasa,walaupun saya tidak puasa J. Ajakan sahur ini adalah suatu kebahagiaan bagi saya, kebahagiaan akan adanya hubungan yang harmonis antara umat beragama. Dan jarang juga saya bisa menemukan kesempatan bisa makan bersama teman – teman saya jam 3.30 pagi.

            Moment sahur ini mungkin akan menjadi cerita yang indah suatu hari nanti. Dan buat teman – teman muslim semuanya, saya ucapkan selamat menunaikan ibadah puasa, semoga puasanya bisa lancar J

Saturday, July 13, 2013

Survei Topografi Wilayah Teknik Geodesi UGM


           
              Di akhir semester 1 lalu saya sempat membuat postingan mengenai Peta Planimetris Wilayah Tugu Teknik UGM. Postingan tersebut saya buat setelah menyelesaikan final project praktek ukur tanah.  Di akhir semester II ini akhirnya saya juga telah selesai mengerjakan final project saya, hasilnya masih berupa peta, tapi kali ini adalah peta situasi yang berisi garis kontur. Garis kontur adalah garis yang menghubungkan tinggi daerah yang sama di peta.
            Wilayah yang saya dapat kali ini tidak wilayah tugu teknik lagi, melainkan wilayah teknik geodesi UGM. Setiap wilayah pasti memiliki keuntungan dan kesulitan tersendiri. Untuk wilayah teknik geodesi UGM ini keuntungannya yakni daerahnya cukup datar sehingga garis kontur yang digambarkan di peta nantinya tidak terlalu banyak. Kesulitannya yakni wilayahnya cukup luas,karena mencakup seluruh gedung geodesi dan hutan geodesi sehingga perlu banyak waktu untuk mengikat seluruh detil yang ada. Alat yang digunakan dalam pengikatan detil kali ini tidak lagi menggunakan pita ukur seperti semester 1 lalu, tapi sudah menggunakan Topcon, jadi lebih praktis. Untuk plotting detil peta sebenarnya sama saja caranya dengan peta situasi di semester 1 lalu,bedanya kalau disemester 1 jarak antara titik kontrol dengan titik detil langsung bisa kita dapatkan dengan melihat bacaan dipita ukur,sedangkan pada suvey topografi ini jarak antara titik kontrol dan titik detil harus dihitung terlebih dahulu sebelum diplotkan ke peta. Adapun rumus jaraknya yakni :
                                                            d = A / (ba-bb) x cos2heling
            Bagian yang paling perlu kesabaran pada pembuatan peta ini menurut saya adalah pada saat penarikan garis konturnya. Yang saya alami sendiri adalah ketika plotting konturnya bentuknya jadi aneh,kadang juga daerah yang kelihatannya datar juga kenapa bisa berisi kontur, kalau sudah seperti ini mungkin saja terjadi kesalahan,kesalahannya bisa saja salah menuliskan titik tinggi, salah menghitung titik tingginya, salah menghubungkan titik tingginya, dan lain – lain. Metode penarikan garis kontur ini secara umum ada 2 cara yakni secara langsung dan tidak langsung. Untuk metode secara tidak langsung dapat dibagi lagi menjadi 3 yakni merode matematis, semi matematis dan metode grafis. Metode yang paling gampang dan praktis yakni metode grafis.
            Tak banyak mungkin yang bisa saya ceritakan di postingan mengenai survey topografi kali ini,karena jika dibahas satu per satu mungkin perlu sampai 5 kali postingan. Postingan ini hanya saya gunakan untuk mengingatkan saya suatu hari nanti kalau saya sudah pernah memetakan wilayah teknik geodesi UGM lengkap dengan konturnya. Terimasih yang sebesar – besrnya kepada kelompok 4 yakni Bondan,Baihaqi, Aeny,Puji dan si anggota baru Imung J yang sudah bekerja sama dalam pembuatan peta ini.





Thursday, July 11, 2013

Menjadi Minoritas

         Sejak SD sampai SMA saya selalu mengenyam pendidikan di Bali, yang mayoritas penduduknya adalah umat Hindu. Namun berbeda halnya ketika saya kuliah di Jogja,yang mayoritasnya adalah umat muslim, sehingga saya bisa merasakan bagaimana rasanya menjadi kaum minoritas disuatu tempat.
            Awal kuliah disemester 1 dan 2, saya merasa biasa saja, hanya berbeda ketika teman – teman saya jam 12 harus sholat, dan saya tidak ikut. Namun beda rasanya ketika saya berada di jogja ketika bulan Ramadhan,semua orang dimana – mana berpuasa,setiap malam sholat taraweh dan subuh sudah saur. Kalau di Bali saat bulan ramadhan liburnya tidak selama ketika saya berada di jogja,paling hanya libur sebentar pada saat lebaran. Sekarang saya tahu kenapa bulan ramadhan didaerah yang mayoritasnya adalah muslim sebaiknya sekolah atau kuliah diliburkan saja, tentu saja akan sulit berkonsentrasi apabila kuliah kalkulus jam 7 pagi, namun dimalam sebelumnya harus sholat taraweh hingga larut malam, dan harus bangun subuh sekitar jam 4 pagi untuk sahur. Dan itu dilakukan setiap hari selama bulan Ramadhan.
            Menjadi seorang Hindu ditengah – tengah muslim yang sedang menunaikan ibadah puasa membuat saya banyak belajar. Kita belajar untuk saling menghormati satu sama lain,terutama ketika teman kita sedang berpuasa. Saya sudah beberapa kali menahan lapar untuk menunggu teman saya berbuka puasa apabila ada kegiatan bersama dikampus, menunda seluruh aktivitas ketika jam sholat sudah tiba. Sayapun turut berdoa kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa ketika harus menunggu teman saya beribadah. Terasa indah ketika ada keharmonisan diantara umat beragama. Kini saya bisa merasakan bagaimana dulu perasaan teman SMA saya yang beragama Islam ketika menunggu anak – anak yang lainnya melakukan persembahyangan. Semuanya terasa indah apabila kita bisa saling menghargai dan menghormati.

Thursday, July 4, 2013

Teknik Geodesi UGM Selenggarakan Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Tingkat Nasional

      Kali ini saya sedikit berbagi mengenai kegiatan yang akan diselenggarakan oleh jurusan saya,tentu saja Teknik Geodesi. Dalam Rangka Dies Natalis Keluarga Mahasiswa Teknik Geodesi UGM yang ke – 43, Departemen Pendidikan danPenelitian (DIKTI) KMTG menyelenggarakan Lomba karya tulis Ilmiah yang diperuntukkan bagi mahasiswa S1 dan D3 diseluruh Indonesia. Berikut syarat dan ketentuan lombanya :
1.      Peserta adalah mahasiswa S1 dan D3 PTN/ PTS di seluruh Indonesia.
2.      Peserta lomba adalah tim yang terdiri dari maksimal 3 (tiga) orang, dengan salah satu menjadi ketua tim.
3.      Peserta dalam hal ini harus mewakili universitas yang sama dengan ketentuan setiap universitas diperbolehkan mengirimkan lebih dari 1 (satu) tim.
4.      Peserta wajib membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 75.000,00 / tim ke rekening BNI a.n. Ni Putu Praja Chintya No rek : 0241860358
5.      Pendaftaran dapat dilakukan dengan :
a.      Mengisi formulir pendaftaran yang dapat didownload di blog www.lktim2013kmtg.blogspot.com dan mengirimkan kembali ke email lktim2013kmtg@gmail.com.
b.      Melakukan konfirmasi pendaftaran ke CP.
6.      Setelah melakukan pendaftaran, peserta wajib mengirimkan karya tulis ilmiah dalam bentuk softcopy ke email lktim2013kmtg@gmail.com dan tiga rangkap hardcopy ke sekretariat Keluarga Mahasiswa Teknik Geodesi (KMTG) FT UGM.  
7.      Karya tulis ilmiah harus orisinil dan belum pernah diikutsertakan dalam lomba lain.
8.      Penentuan 10 tim finalis berdasarkan karya tulis ilmiah yang dikirim.
9.      Bagi peserta yang dinyatakan lolos menjadi finalis, penilaian akhir dilakukan terhadap karya tulis ilmiah dan presentasi.
10.  Sistematika karya tulis ilmiah :
a.       Judul
b.      Pendahuluan
Latar belakang, Rumusan masalah, Tujuan,
c. Tinjauan Pustaka
d. Metode Penelitian
e. Hasil Penelitian dan Pembahasan
f. Penutup
g. Daftar Pustaka
            Berikut ini adalah tanggal penting dari kegiatan lomba karya tulis ilmiah yang perlu teman – teman ingat :
  1. Pendaftaran dan pengumpulan karya tulis ilmiah dalam bentuk softcopy dan 3 rangkap hardcopy  : 10 Juli – 25 September 2013
  2. Pengumuman 10 Tim yang Lolos Seleksi : 4 Oktober 2013
  3. Registrasi dan Technical meeting 18 Oktober 2013
  4. Babak Final 19 Oktober 2013
            Ada hadiah menarik juga tentunya, selain bisa jalan – jalan ke UGM teman – teman juga bisa mendapatkan uang sebagai berikut :
Juara 1  : Rp. 1.500.000, - + sertifikat + trophy
Juara 2 : Rp. 1.250.000, -  + sertifikat + trophy
Juara 3 ; Rp. 1.000.000,- +sertfikat + trophy
            Hadiah yang paling menarik tentunya tema – teman bisa mendapatkan pengalaman presentasi langsung di Teknik Geodesi UGM.
            Berikut contact person yang bisa dihubungi apabila ada yang ingin ditanyakan
Adit (089676130620)
Bondan (085643129152)
Gora  (088274013887)