Setelah
hampir 2 tahun menulis di blog, akhirnya cukup banyak juga yang sudah mulai
bertanya beberapa hal mengenai tulisan saya, salah satunya adalah Beasiswa
Bidikmisi. Saya adalah penerima beasiswa Bidikmis angkatan 2012. Bagi yang
belum tahu Bidikmisi itu apa, mungkin sederhananya Bidikmisi adalah beasiswa
bagi mahasiswa yang kurang mampu secara ekonomi namum memiliki prestasi yang
cukup baik. Beasiswa ini diberikan oleh Kemendikbud RI. Dengan biaya hidup
Rp.600.000 sebulan ditambah lagi gratis biaya kuliah tentu beasiswa ini sangat
membantu.
Teringat
kembali sewaktu saya kelas III SMA dulu, saat dimana kondisi ekonomi keluarga
tidak bagus, harapan bisa kuliahpun
sempat diragukan, setelah beberapa PTN yang berhasil lolos seleksi, saya buang
begitu saja karena tidak ada biaya untuk melakukan registrasi ualng. Tapi
harapan untuk dan semangat untuk kuliah tak pernah padam. Pernah suatu ketika
saya lolos disebuah Perguruan Tinggi Negri di Bali, saat itu saya diminta untuk
melakukan pembayaran sekitar Rp. 8juta untuk registrasi. Di hari terakhir
pembayaran saya bersama Ayah saya datang ke PTN yang bersangkutan, sebenarnya
PTN tersebut bukanlah tujuan utama saya, tapi sepertinya cukup bagus untuk
dijadikan cadangan apabila tidak lolos SNMPTN. Setelah sampai didepan tempat
registrasi saya duduk sejenak, dan melihat disekitar,kampusnya cukup bagus.
Tapi tidak dengan raut muka Ayah saya. Saya lolos di PTN tersebut tanpa
beasiswa, dan biaya disana cukup mahal per semesternya, tentu saya tahu apa
yang Ayah saya pikirkan saat itu. Setelah satu jam duduk-duduk, saya akhirnya
mengajak Ayah saya pulang saja, dan tidak jadi mendaftar. Untuk kesekian
kalinya saya membuang kesempatan kuliah di PTN yang cukup baik. Harapan saya
satu-satunya adalah Beasiswa Bidikmisi yang saya ajukan di UGM. Singkat saja,dengan
usaha dan berdoa, akhirnya saya bias diterima di UGM dengan beasiswa Bidikmisi,
beasiswa yang saya usahakan sendiri waktu itu tanpa memberi tahu orangtua saya
sebelumnya. Akhirnya kini banyak teman-teman Ibu saya yang menanyakan, “bagaimana
sih anaknya bias dapat beasiswa di UGM?”
Ibu
saya adalah juru masak disebuah warung makan kecil diplosok Desa, banyak orang
di Desa yang belum begitu kenal dengan Beasiswa Bidikmisi ini. Bersyukurlah
saya bisa tahu tentang beasiswa ini berkat aktif mengikuti organisasi di
sekolah. Akhirnya suatu ketika Ibu saya bertanya kepada saya bagaimana dulu
dapat Beasiswa, padahal sudah beberapa bulan mendapat beasiswa, namun ternyata
Ibu saya baru sadar kalau dia juga tidak tahu tahapannya, wajar saja kalau dia
tidak tahu karena waktu itu saya cari
sendiri dan hanya memberi sedikit penjelasan kepadanya.
Kini
pertanyaaniIbu saya dulu muncul kembali di blog saya, ternyata masih banyak
orang yang belum tahu sepenuhnya mengenai tahapan beasiswa Bidikmisi, agar
tidak banyak yang bingung, maka saya akan memberi sedikit penjelasan mengenai
beasiswa Bidikmisi di blog ini.
Langkah
pertama yang dilakukan adalah segera download Buku Panduan Bidikmisi.
Sepertinya buku ini tidak terlalu sulit dicari di google, tinggal ketik saja.
Buku ini sangat komplit menjelaskan bidik misi, mulai dari latar belakang
diadakannya bidik misi sampai berkas-berkas yang harus dipenuhi. Dulu saya
tidak perlu bertanya kesana-kemari soal Beasiswa, karena saya sudah punya buku
panduannya dan saya cetak dalam hardcopy. Namun kini sepertinya banyak yang
lebih ingin praktis bertanya tanpa ingin membaca. Saya coba rangkum kembali apa
saja yang diperlukan untuk beasiswa Bidikmisi waktu saya mendaftar:
1. Surat
keterangan penghasilan orangtua, bias diperoleh di kepala Desa atau tempat
orang tua bekerja.
2. Surat
keterangan kurang mampu.
3. Foto
rumah
4. Kartu
keluarga
5. Foto
bersama seluruh anggota keluarga.
6. Mengisi
form Bidikmisi
7. Surat
tagihan rekening listrik dan air.
8. Trasnskip
nilai rapot
9. Piagam
penghargaan
10. Dan
lain-lain yang bias dilihat dibuku panduan.
Pertanyaan
lainnya yang sering ditanyakan adalah apakah pelamar Bidikmisi akan dicek kerumah
keaslian datanya. Untuk di UGM yang dicek hanya beberapa saja yang ada di Jogja
katanya, saya juga kurang tahu pasti. Tapi selama kita mengisi formulir dan
data dengan jujur, tidak ada yang perlu
ditakutkan ketika harus dicek kerumah.
Mungkin
tidak banyak yang bisa saya bagi, silahkan baca panduan Beasiswa Bidikmisi
untuk lebih lengkapnya. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi yang sedang
mencari Beasiswa Bidikmis. Selamat berjuang !! J
No comments:
Post a Comment