16 Agustus 2014
Sore ini kembali lagi saya akan ke stasiun Tugu untuk
naik kereta untuk yang ke 2 kalinya setelah beberapa bulan lalu sempat ke
Surabaya untuk presentasi di ITS. Hari ini saya tidak ke Surabaya melainkan
pergi ke Jakarta karena akan menghadiri acara Lomba Karya Tulis sekaligus
Seminar di Universitas Indonesia.
Kereta saya kali ini yakni cukup kelas Ekonomi AC saja,
walau ekonomi ternyata harganya cukup mahal juga,dari stasiun tugu ke stasion
Senen, Jakarta harga tiketnya Rp. 185.000. Untuk masalah biaya ini untungnya
ada bantuan dana dari jurusan, yang dibantu oleh dosen saya Bu Yulaikhah, tak
ada Dosen yang lebih keren selain Dosen yang mau mendukung mahasiswanya untuk
mencari pengalaman diluar kampus seperti Bu Yulaikhah ini.
Kembali lagi ke kereta, kereta saya akan berangkat pukul
18.15 WIB dan sampai di Stasiun senen pukul 02.00 dini hari. 1 jam sebelum
keberangkatan tentu saja saya sudah mempersiapkan diri distasiun, diantar oleh
sodara laki-laki saya, Cahya. Walau beda Ibu dan Ayah dia sudah saya anggap
sodara laki-laki saya
Tiba distasiun lebih awal tentu membuat saya menunggu.
Tapi ada sedikit perubahan ternyata dengan jadwal keberangkatan saya kali ini.
Ketika sudah masuk pukul 06.00 ada pengumuman yang mengatakan Kereta Gajah Wong,
kereta yang saya naiki diundur kedatangannya 45 menit. Alhasil saya harus
menunggu lagi, saya memustuskan menelpon Wita, pendamping saya yang dari tadi
sudah menanyakan kapan berangkatnya.
Setelah 45 menit kereta juga tak kunjung datang, ada
pengumuman lagi yang mengatakan keberangkatan diuntur jadi jam 7.15. Okee kali
ini saya cuma duduk untuk menunggu kedatangan kereta. Tidak ada kejelasan
kenapa keretanya terlambat. Sampai akhirnya jam menunjukkan pukul 7.30
keretanya baru datang. Akhirnya perjalann segera dimulai. Ini bukan kali
pertamanya saya naik kereta ekonomi, sebelumnya juga pernah, eksekutif, bisnis
sudah dicoba, untungnya semuanya dengan biaya gratis J
Saya duduk di gerbong 5 nomor kursi 15 B dan Tegar, adik
kelas saya yang saya ajak lomba duduk disamping saya. Didepan saya sudah duduk pria
dan wanita, sepertinya suami istri.
Karena kelas Ekonomi, tentu kursinya saya yakin tidak
akan terlalu nyaman untuk tidur. Sejenak saya melihat sekitar,pemandangan yang
saya dapat kurang mengenakkan. Ada Bapak-bapak yang tidur terlentang di bawah, Cuma
beralaskan koran, entah kenapa diijinkan tidur dibawah. Waktu terus berjalan
mata mulai mengantuk, ketika sudah mulai tidur terdengar tangisan bayi
dibelakang saya, cukup keras dan berlangsung lama. Untuk hal ini tidak ada yang
bisa protes, terdengar orang tuanya berusaha keras mendiamkan anaknya. Alhasil
tidak jadi tidur saat itu..
Belum beberapa lama kereta berjalan, tiba-tiba kereta berhenti,
bukan berhenti distasiun,entahlah kenapa berhenti. Tapi sepertinya gak akan
sampai pukul 02.00 pagi. Tak sengaja saya mendengar 2 orang Bapak-Bapak yang
mengbrol disebelah saya.
“Indonesia susah maju kalau transportasinya telat seperti
ini” salah seorang Bapak- Bapak sedikit
mengeluh dengan lawan bicaranya.
Memang benar sih kalau telat seperti ini ada sesuatu hal
yang salah. Jadwal yang harusnya saya tiba jam 2 pagi menjadi jam 6 pagi. Entah
siapa yang harus mendobrak kebiasaan yang kurang baik ini. Enginneer kah?
Politikus? Mentri? PT KAI? Entahlah, sepertinya semuanya harus berbenah J
No comments:
Post a Comment