Beberapa
minggu lalu saya mengikuti sidang skripsi, bukan sebagai mahasiswa yang
disidang namun hanya sebagai penonton. Kebetulan yang skripsi adalah kakak
senior yang saya kenal cukup baik, jadi saya memutuskan untuk melihat sidangnya.
Bersyukur sekali saya ikut menonton sidang ini, menyimak sidang skripsi adalah
ilmu yang sangat berharga. Selain tahu bagaimana jalannya sidang, kita juga
akan tahu penelitian yang sudah dilakukan oleh kakak kelas, tanpa perlu repot
membaca skripsi yang biasanya sangat tebal. Dan yang penting juga tahu bagian
mana yang dikoreki oleh dosen, dan bagaimana caranya mengoreksi. Hal ini tentu
penting bagi mahasiswa semester 4 yang tentunya akan skripsi suatau hari nanti,
dan diuji oleh dosen juga.
Jalannya
sidang diawali dengan pemaparan materi skripsi oleh mahasiswa kemudian baru
ditanggapi oleh dosen, bisa kritik, saran, pertanyaan, dan lain-lain. Yang
menarik adalah saat dosen memberikan tanggapan, adalah point yang sangat
penting bisa memberikan jawaban dari tanggapan dosen dengan tepat dan
meyakinkan. Dari 2 sidang skripsi yang saya iikuti, dosen diawal akan
mengoreksi dibagian penulisan. Salah ketik memang sangat bisa terjadi, tapi
dalam skripsi, walaupun tebal, ternyata Dosen di Geodesi sangat teliti dalam
hal ini, Bagaimana tidak teliti, kata “dipasar” yang dimana seharusnya anatar
“di” dan “pasar” dipisah, namun diskripsi disambung, akan disalahkan oleh
Dosen. Ada juga yang mempermaslahkan singkatan-singkatan, jika diawal singkatan
itu belum ada dijelaskan kepanjangan tidak boleh dikalimat-kalimat berikutnya
tetap digunakan singkatan, harus ada penjelasannya diawal baru boleh menyingkat
dikalimat-kalimat berikutnya, walaupun singkatan itu sudah lumrah. Misalnya
saja GPS. Saya harus menulis “Global Positioning System (GPS)” diawal, baru
kemudian kata “Global Positioning
System” cukup ditulis GPS. Ha yang keliatannya sederhana tapi ternyata mendapat
perhatian yang seirus. Itu baru cara penulisan, belum lagi apabila ada
kata-kata tatau kalimat teknis yang salah ketik, itu bisa juga berbahaya karena
bisa mengubah makna.
Ternyata
terbiasa menulis dengan tata bahasa yang benar merupakan hal yang sangat
penting. Jangankan skripsi, seorang mahkamah konstitusi (MK) juga mengkritik akan
kesalahan menulis dalam laporan gugatan yang diajukan salah satu pasangan
capres yang baru-baru ini hangat dibahas. Entah mengapa pada sidang MK yang
pertama, koreksi tentang tulisan yang disampaikan hampir sama dengan apa yang
dosen saya katakan.
Kembali
lagi ke sidang skripsi, ada hal yang menarik lagi saat itu yakni bagaimana
dosen bisa “sedikit” merubah kesimpulan dari penelitian yang dilakukan
mahasiswa. Kebetulan skripsi yang saya tonton kejadian seperti itu. Skripsi
yang awalnya sudah selesai kesimpulannya ditambah menjadi “Perlu penelitian
lebih lanjut untuk menguji kembali untuk mengetahui hasil yang lebih akurat”,
kurang lebih intinya seperti itu. Berbicara soal akurasi inilah salah satu yang
ditonjolkan ilmu Geodesi. Ada salah satu skripsi yang membahas pergeseran suatu
Waduk yang saya tonton. Waduk bergeser 1 cm dalam 1 tahun akan menjadi masalah
yang rumit bagi mahasiswa Geodesi. Begitulah Geodesi, salah satu keunikannya
bisa mengukur hal yang jarang orang pikirkan untuk diukur J
Beberapa
skripsi lain juga saya dengar waktu sidang ada yang ditanyain “habis-habisan ” oleh
Dosen. Hal tersebut membuat saya mulai berpikir mau mengambil topic apa nanti
dan dengan dengan dosen siapa haus skripsi. Survei Hidro sepertinya menarik
untuk dibahas J
Setelah
selesai menonton skripsi saya sempat berbincang dengan dosen yang cukup dekat,
saya bertanya apa harus disidang skripsi mahasiswa juga dikritik habis-habisan?
Jawaban dosen kurang lebih seperti ini, Seorang Dosen penguji memiliki tanggung
jawab akan skripsi yang diuji, bagaimana nantinya jika suatu skripsi ada
kekeliruan kemudian skripsi tersebut digunakan dalam dunia kerja, jika baru
terbukti salah didunia kerja, tentunya mahasiswa yang bersangkutan bisa lebih
dikritik lagi didunia kerja, mungkin sama seperti dikritik saat sidang MK.
Sesungguhnya saran dan kritik dosen saat sidang adalah untuk menyelamatkan
mahasiswa itu sendiri agar memahami betul isi skripsi itu, terlebih nanti jika
digunakan di dunia kerja. Kurang lebih itu yang saya tangkap dari perbincangan
bersama seorang Dosen, setelah dipikir kembali ada benarnya juga J.
Jika guru saya sering mengatakan skripsi yang baik adalah skripsi yang selesai,
kalau boleh saya tambahkan srkipsi yang baik adalah skripsi yang selesai dan
bisa dipertanggungjawabkan J.
No comments:
Post a Comment