Pernah menonton
film superhero, pahlawan atau sejenisnya? Bisa ditebak apa yang terjadi ketika
tokoh utama dalam film superhero sepertinya akan kalah tapi ternyata bisa
bangkit lagi dan menang? Biasanya sang superhero akan teringat pada orang-orang
yang ia sayangi ketika akan kalah, kemudian tiba-tiba ia akan menjadi kuat dan
berbalik menjadi menang. Namun itu hanya film dan bisa direkayasa.
Namun
baru-baru ini saya menyadari konsep film pahlawan seperti itu memang benar
adanya. Seseorang bisa mnejadi lebih kuat karena ada orang yang dicintainya.
Hal ini yang baru saya sadari. Terkadang ada titik dimana saya lelah untuk
selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam segala hal, lelah menjalani
rutinitas pekerjaan yang menumpuk. Namun ketika berhenti sejenak dan melihat ke
depan, saya mempunyai orang-orang yang sangat saya cintai yang ingin saya bahagiakan.
Lalu apakah saya perlu menjadi kuat dan mengalahkan musuh-musuh untuk membuat orang
yang saya cintai bahagia seperti dalam film superhero pada umunya? Ya tentu
saja, saya harus mengalahkan musuh-musuh saya, musuh saya adalah diri saya
sendiri, saya harus bisa mengalahkan rasa malas dalam diri yang terkadang datang,
rasa egois yang kadang tak terkendali, rasa mengeluh dan kurang bersyukur yang
juga sering menghantui. Namun ketika mengingat orang-orang yang saya cintai,
maka sifat-sifat buruk itu bisa dibendung karena tidak ingin terjerumus ke
jalan yang salah dan mengecewakan orang-orag yang saya cintai.
Orang
tua adalah salah satu penyemangat hidup saya dan alasan saya kenapa saya harus
tetap kuat dan berhasil membahagiakan mereka. Semakin dewasa, semakin banyak
pelajaran hidup yang mulai saya pelajari, semakin banyak pengalaman yang
diperoleh, tapi satu hal yang membuat saya sedih yakni kedua orang tua saya usianya
semakin menua, tubuhnya mulai tak sekuat dulu, betapa menyenangkannya nanti
diusia tua mereka bisa melihat anaknya sukses dan tak kurang apapun.
Satu
lagi orang yang menjadi alasan kenapa saya harus semangat menjalani tiap detik
kehidupan serta menjadi orang yang berguna suatu hari nanti, yakni seorang
wanita yang selalu setia mendampingi dan memberikan semangat baik dalam suka
maupun duka. Seorang wanita yang selalu mau mendengarkan keluhan hati ini ketika
gundah. Wanita yang selalu mengingatkan untuk selalu dekat dengan Tuhan dan
bersyukur atas apa yang terjadi. Wanita yang tidak pernah menuntut ketika harus
ditinggal mengejar mimpi-mimpi masa depan dan selalu memberikan dukungan. Dan
tentu saja dialah wanita yang menjadi alasan kenapa saya harus sukses dan mampu
memberikan kebahagiaan padanya berserta kedua orangtua saya dan orangtuanya.
Terimakasih sudah bersedia menjadi wanita yang saya cintai, Dewa Ayu Wahyu
Risnaadi.
Eaaaaakkkkkk Ihiiyyyy mas sapta ihiiiiyyyy
ReplyDelete-sardila-