Sebuah
pertemuan mungkin bisa memberikan perubahan. Bertemu dengan orang yang baik,
bisa jadi memberikan pengaruh yang baik pada diri sendiri. Di tahun ke empat
kuliah ini, saya merasakan pertemuan dengan orang-orang baru beberapa tahun
silam di awal kuliah memberikan perubahan yang cukup siginifikan di akhir
kuliah. Ada beberapa hal-hal yang mungkin tidak akan saya raih di akhir
semester jika tidak bertemu dengan orang-orang baik yang menginspirasi saya di
awal semester.
Beberapa
hari yang lalu saya baru saja menyelesaikan seminar skripsi di Teknik Geodesi.
Duduk di ruang siding I Teknik Geodesi kala itu sembari menyiapkan proyektor
membuat saya merasakan perjalan waktu yang begitu cepat. Saya rasa baru seminggu
lalu berjabat tangan dengan Bapak Abdul Basith, dan meminta beliau untuk menjadi
pembimbing dalam membuat PKM di semester I dulu. Namun kini beliau sudah duduk
di hadapan saya, sebagai dosen pembimbing skripsi, dan menyampaikan pesan
seorang Bapak kepada anaknya yang meneduhkan, “Tenang saja, semua akan
baik-baik saja, kita akan banyak diskusi selama sidang agar semuanya menjadi
lebih baik”. Walau sudah mempersiapkan diri jauh-jauh hari untuk siding skripsi,
saya tidak bisa membohongi diri kalau saya tidak grogi saat itu, namun
perkataan Pak Basith, serta ngobrol santai dengan dosen penguji sebelum memulai
siding membuat saya yakin, memang tidak ada yang perlu dicemaskan selama sidang
skripsi nanti.
Terkadang
saya merasakan pertemuan dengan orang-orang penting di masa lalu sepertinya
sudah diatur oleh yang Kuasa, biasanya terbesit pertanyaan, apakah scenario pertemuan ini sudah diatur jauh
dulu ketika saya baru lahir, atau baru-baru ini dibuat dan langsung diterapkan?
Entahlah, ketika waktunya tiba saya akan tanyakan dan tentunya saya tidak ingin
segera menanyakannya :).
Pertemuan
dengan Bapak Abdul Basith adalah salah satu pertemuan yang memberikan perubahan
positif dalam diri saya. Mungkin jika tidak bertemu dengan Bapak Abdul Basith,
saya tidak akan tertarik dengan hal-hal yang berbau laut dan identik dengan
Geodesi,. Beberapa kesempatan pengalaman di bidang hodrografi membuat saya
menghadap Pak Basith pada semester 5 dan menyampaikan ingin fokus skripsi di
bidang laut dan akhirnya skripsipun dengan Beliau. Pada akhirnya selama proses
bimbingan dan konsultasi dengan Bapak Abdul Basith menajdikan sebuah proses
yang menyenangkan. Penuh pelajaran dan terkadang obrolah yang tidak terkait
hidrografipun menjadi hal yang menarik untuk dibicarakan. Agama dan cinta
adalah obrolan yang terkadang terjadi ditengah-tengah bimbingan. Pak Basith
bagi saya merupakan sosok yang memegang teguh ajaran Agama Islam. Terkadang beliau
bertanya beberapa hal mengenai agama Hindu yang saya anut. Tentu pertanyaannya
tidak mengandung sara atau egoisme agama masing-masing, melainkan hal-hal positif
di agama masing-masing. Di suatu diskusi mengenai agama dan cinta, entah kenapa
kami memperoleh suatu kesimpulan bahwa kita tidak akan tahu apa yang terjadi di
masa depan, dan yang perlu dilakukan hanyalah melakukan hal yang terbaik dalam
segala hal.
Sebenarnya
masih ada banyak pertemuan dengan orang-orang hebat di awal kuliah, hingga pada
akhirnya saya merasakan perubahan yang positif di akhir semester. Saya tidak
perlu melakukan uji signifikansi beda dua parameter untuk mengetahui
perubahannya seperti yang saya lakukan dalam penelitian. Perubahan signifikan
dari sebuah proses pertemuan itu bagi saya adalah dapat menjadi lebih baik dari
sebelum pertemuan itu terjadi, baik tidak harus mampu melakukan segalanya
dengan benar, setidaknya hal baik dalam sebuah pertemuan tertanam dalam diri
dan diterapkan dalam keseharian menjalani proses kehidupan. Terimkasih Bapak
Abdul Basith.
PKM di semseter I bersama Bapak Abdul Basith |
Last Semester |
No comments:
Post a Comment