Satu mingu belakangan ini banyak yang bertanya mengenai
bagaimana saya dulu bisa diterima di ugm dan jurusan apa saja yang ada di ugm. Hal
yang sama mungkin yang saya tanyakan beberapa bulan lalu ketika akan tamat dari
SMA. Ketika itu saya masih bingung menentukan jurusan apa yang akan dipilih. Karena
kakak saya seorang perawat, ada niat untuk mengikuti jejaknya untuk masuk
keperawatan. Namun setelah dipertimbangkan lagi,rasanya kurang cocok dan
akhirnya tambah bingung lagi.
Beberapa hari kemudian di SMA saya diadakan sosialisi
yang diadakan oleh beberapa universitas di Indonesia,saya mulai mengetahui
beberapa jurusan yang menarik dan mungkin sesuai bagi saya,dan yang penting
adalah informasi mengenai beasiswa. Kedua orang tua saya sudah mengatakan pada
saya kalau tidak bisa membiayai kuliah,harapan satu – satunya adalah mencari
beasiswa. Kembali lagi ke soal memilih jurusan, sangat penting menyesuaikan
pelajaran yang kita kuasai dengan jurusan yang akan dipilih. Saya orangnya
tidak terlalu suka dengan biologi dan kimia,namun saya menyukai matematika dan
fisika. Akhirnya saya menemukan jurusan teknik geodesi yang anti dengan biologi
dan kimia namun sarat akan matematika, statistik dan hitungan lain seperti
aljabar linier dan kalkulus. Bidang pekerjaannya pun cukup banyak seperti
BPN,Bakorsurtanal (sekarang disebut BIG atau Badan Informasi
Geospasial),Pertambangan, Dinas PU dll. Akhirnya saya mendaftarkan diri dalam
SNMPTN jalur undangan dengan status pemohon beasiswa bidikmisi. Untuk dapat
mengajukan bidik misi tentu ada beberapa syarat yang dipenuhi seperti surat
keterangan penghasilan orangtua, jumlah tanggungan keluarga,mengisi formulir
bidikmisi sampai foto rumah. Beberapa teman saya banyak yang ragu mengajukan
bidikmisi. Karena ada isu kalau yang mengaajukan bidikmisi itu “dimomor 2 kan”,
dan isu itu kini terbukti benar – benar salah.
Sekedar saran saja bagi yang ingin mencari jurusan
tertentu ,lebih baik tanyakan dulu kepada orang yang sudah masuk jurusan
tersebut dan menanyakan materi apa saja yang didapat. Ada teman saya yang benci
matematika kemudian masuk jurusan biologi,ternyata semester 1 dia juga mendapat
matakuliah fisika dan matematika,sehingga ada rasa kecewa dengan matakuliahnya
karena tak seperti apa yang dibayangkannya. Dan yang penting juga untuk
diperhatikan adalah peluang dari jurusan tersebut,maksudnya adalah seberapa
banyak peminat jurusan tersebut dan seberapa tinggi nilai kita,kalau memang merasa
nilai tinggi,selalu mendapat juara umum,tak apalah memilih kedokteran yang
peminatnya biasanya lebih dari 1000,tapi kalau nilai sudah pas – pasan, naik
turun pula,sebaiknya benar – benar dipertimbangkan,memilih jurusan yang banyak
peminatnya sama saja membuang kesempatan. Beberapa universitas juga ‘isunya’
mempertimbangkan prestasi alumni di sma masing masing,makin baik prestasinya
selama kuliah,maka peluang adik kelasnya di SMA semakin terbuka lebar. Dulu saya
masih ingat untuk teknik geodesi peminat sebelumnya ada sekitar 600an orang dan
kuotanya 45 orang,kemungkinan yang cukup besar menurut saya bisa diterima,
terlebih lagi sudah ada senior saya sebelumnya yang sudah diterima dijurusan
tersebut.
Langsung saja ketika pengumuman SNMPTN saya dinyatakan
lolos di UGM,yang pertama saya lakukan adalah mencari tau bagaimana dengan
beasiswanya,apakah diterima juga????? Setelah beberapa kali bertanya ke admin
bidikmisi,ternyata masih menunggu SK rector diterbitkan dan melaui tahapan
pemeriksaan. Mungkin banyak yang takut akan tahapan pemeriksaan ini,tenang
saja,asal pengisian formulir sudah sesuai dengan keadaannya pasti bisa
diterima. Pada waktu itu tidak semua pengaju beasiswa diperiksa,hanya beberapa
saja yang jaraknya dekat dari ugm,untuk yang lainnya hanya diwawancara. Dan syukurlah
sampai saat ini saya masih lancar menerima beasiswa,600 ribu setiap bulan
sangat membantu ditambah lagi tidak perlu membayar kuliah. Namun penerima
beasiswa ini dituntut untuk berprestasi,kuliah tepat waktu (4 tahun untuk S1)
dan mengikuti berbagai perlombaan. Salah seorang senior saya mengatakan kalau
IP yang menerima bidikmisi kurang dari 3.00 maka biasanya akan mendapat
bimbinan. Apakah beasiswanya akan dicabut?? Tenang saja,walau nilai kecil beasiswa tetap
tidak akan dicabut,nilai yang bagus itu adalah bentuk tanggung jawab atas
kemudahan yang telah diberikan. Dan semoga saja IP saya tahun ini bisa lebih
dari 3.00 ‘astungkara’ dan kini saya pun masih melaksanakan kuliah seperti biasa,berkat
perhitungan yang matang dalam pemilihan jurusan,keberanian mengajukan beasiswa
dan tentunya selalu berdoa,siapapun pasti bisa diterima di jurusan yang di
inginkan.
Nah itulah sedikit pengalaman saya bisa diterima di UGM
dengan mendapat beasiswa, semoga bisa bermanfaat, dan bisa memotivasi teman –
teman yang ingin mencari universitas ataupun beasiswa.
dengar2 kalo nilai turun yg dlm 2 smester mka akn di cabut apa bgtu mas
ReplyDeleteKalo di UGM nggak gtu, saya belum pernah mengalaminya, tapi ini yang disampaikan oleh senior saya, jika ip kurang dari 2.75 maka mhs yg bersangkutan akan dipanggil dan ditanyai kenapa nilainya bisa begitu, namun hal itu tidak akan membuat BM langsung dicabut brgitu saja.
DeleteSalam
ReplyDeleteKatanya kalau SNMPTN nilainya harus selalu naik ya?
Kalau kelas 10nya kurang bagus yapi 11 12nya bagus gimana
Salam
Deleteitu kata siapa ya harus naik? ya gak harus sih, tapi kalau selalu turun, kemungkinannya akan kecil diterimanya. Nilai saya naik turun, tapi masih diterima di UGM.
salam
ReplyDeletetolong kasih gambaran nilai rapot nya kak biar bisa tau :) soalnya aku nggak yakin sama nilai rapotku bisa lolos apa nggak :)
I am hoping the same best effort from you in the future as well. In fact your creative writing skills has inspired me. Perguruan Tinggi Kristen di Tangerang
ReplyDelete