Kali ini saya akan berbagi ilmu pengetahuan yang beberapa
bulan lalu baru saya pelajari. Saya dan beberapa orang teman membuat sebuah
paper yang saya tampilkan dalam acara FIT ISI (Forum Ilmiah Tahunan Ikatan
Surveyor Indonesia) dan juga paper ini
sempat di bukukan di Kumamoto University Jepang, dan mengantarkan teman satu
tim saya pergi kesana. Judul paper tersebut adalah “Analysis Perubahan Garis
Pantai Menggunakan Citra Satelit Landsat Sebagai Bentuk Penanggulangan
Terjadinya Abrasi di Wilayah Pesisir Teluk dan Tanjung Benoa” . Inti dari paper
tersebut yakni menghitung luas wilayah abrasi yang terjadi di daerah Teluk dan
Tanjung Benoa dengan menggunakan citra satelit, kemudian memberikan kesimpulan
dan solusi dari hasil perhitungan tersebut. Lalu bagaiman caranya menghitung
luas wilayah terabarsi tersebut ? Itulah yang akan saya bahas disini.
Pertama- tama yang harus dibutuhkan adalah citra satelit,
citra satelit yang saya gunakan adalah citra satelit Landsat, untuk
memperolehnya,kita bisa mendownload gratis di website ini www.earthexplorer.usgs.gov . Kita dapat memilih
tahun berapa saja citra yang kita download, untuk paper kali ini membandingkan
citra tahun 2013 dengan citra tahun 1995. Kurang lebih hasil citra yang sudah
diolah sebagai berikut :
Citra tahun 2013 |
Citra tahun1995 |
Langkah berikutnya adalah melakukan
digitasi terhadapt masing-masing citra satelit yang sudah diperoleh. Citra satelit
dapat digitasi dengan software autoCAD. Kemudian lakukan georefensing dengan
memasukkan GCP(Ground Control Point) ke dalam citra dengan menggunkan software
Global Mapper atau ER-Mapper.
Langkah
selanjutnya adalah menumpuk kedua citra yang ada, citra satelit tahun 1995 di
timpakan dengan citra tahun 2013. Logikanya,jika citra tahun 1995 ketika
ditumpuk dengan citra tahun 2013 masih ada bagian yang terlihat, maka bagian tersebut
adalah wilayah yang telah mengalami abrasi. Hasilnya penumpukannya sebagai berikut :
Kemudian
dengan bantuan software Argis, eliminasi kedua citra tersebut, sehingga
diperoleh wilayah yang terabrasi,seperti gambar berikut:
Dengan
ArcGIS kita juga bisa secara otomatis menghitung luas wilayah yang mengalami
abarasi.
Untuk
lebih lengkapnya silahkan download fullpaper yang sudah saya buat bersama 2
orang teman saya. DOWNLOAD PAPER
Catatan
:
1.
Paper ini dibuat masih
dalam tahap pembelajaran, sehingga masih perlu banyak perbaikan dan masukkan dari
yang lebih berpengalaman.
2.
Paper dibuat oleh I
Made Sapta Hadi (Geodesi UGM 2012), Dessy Apprianti(Geodesi UGM 2010),Bagas
Lail(Geodesi UGM 2011).
No comments:
Post a Comment