Bertemu
dengan tokoh-tokoh hebat adalah hal yang sangat menyenangkan. Apalagi dengan
tokoh di bidang yang kita gemari. Entah kenapa minat saya akan riset,
teknologi, dan hal-hal yang berbau ilmiah cukup tinggi, ada kepuasan tersendiri
ketika melalukakan hal-hal baru yang tidak pernah dilakukan orang lain, apalagi
hal tersebut dapat bermanfaat bagi orang banyak, tentunya akan ada kebanggan
tersendiri. Saya teringat kembali tulisan ilmiah pertama saya, saya kejakan
sewaktu SMP, waktu itu dalam pelajaran biologi saya menulis hasil penelitian
mengenai “Pengaruh Limbah Deterjen Terhadap Kesuburan Tanah dan Kelagsungan
Hidup Cacing” yang saat itu mendapat predikat karya terbaik di kelas. Mungkin
sejak saat itu saya mulai menggemari hal-hal yang berbau ilmiah dan riset.
Sekarang
dimasa kuliah saya mencoba mengikuti beberapa kegiatan penelitian-penelitian
ilmiah. Kegiatan ilmiah yang baru-baru ini saya ikuti yakni pameran riset di
Universitas Telkom, Bandung. Saya menampilkan hasil penelitian saya yang
terdahulu yang sempat saya buat bersama beberapa teman untuk kegiatan PKM yang
ceritanya bisa dibaca disini. Diantara banyaknya peserta yang menampilkan robot
disana, saya cukup “anti mainstream”
karena menampilkan peta. Wajar saja karena saya mahasiswa Geodesi yang memang
salah satu keahliannya membuat Peta. Selain menampilkan hasil riset, dalam
acara ini juga terdapat seminar yang diisi oleh beberapa tokoh hebat salah
satunya ada Bapak Irman Gusma, ketua DPD RI saat ini. Satu lagi pembicara yang
hebat yakni salah seorang staff ahli kementerian riset dan dan teknologi, Bapak
Wayan Budiastra. Selain karena beliau adalah staff ahli kementerian RISTEK, hal
yang menarik adalah namanya, “Wayan” kemungkinan besar saya sedaerah dengan
beliau. Sejak kulaih diluar Bali, nama Wayan,Made, Komang, dan Ketut, menjadi
istimewa jika didengar. J
Materi
yang dibawakan Pak Wayan sangat membuka wawasan saya. Beliau menjelaskna
mengenai invensi dan inovasi. Apa arti invensi dan inovasi dimata seorang
ahli?? Kurang lebih jawabnnya singkatnya seperti ini, invensi adalah hasil
temuan dari penelitian yang belum dapat dimanfaatkan oleh masyarakat banyak.
Sedangkan inovasi adalah hasil temuan dari penelitian yang sudah mampu digunakan
dan diterapkan oleh masyarakat banyak. Beliau menjelaskan disinilah juga letak
kelemahan peneliti Indonesia yang banyak hasil penelitiannya masih berupa
invensi dan belum dapat digunakan oleh masyarakat banyak, sepertinya hal ini
juga terjadi pada hasil penelitian saya. Untuk dapat merubah invensi menjadi
inovasi ada tahapan-tahapan yang harus dilalui, ada 9 tahapan tutur beliau,
namun Pak Wayan tidak menjelaskna secara spesifik tahapan tersebut. Dia memberi contoh mobil listrik, sampai saat
ini mobil listrik belum bisa diterapkan secara meneyluruh karena belum melewati
ke 9 tahapan untuk menjadikannya inovasi yang mampu dirasakan oleh seluruh
masyarakat. Salah satu Negara yang hasil penelitiannya banyak menghasilkan
inovasi yakni Cina. Banyak produk-produk Cina
yang sudah menjamur di berbagai Negara, termasuk di Indonesia. Saya
tidak tahu apa ada banyak orang Bali di China, tetapi banyak produknya yang
beredar di Indonesia, yang jika di translate menjadi “ Made di China” J
Indonesia
sebnarnya mempunyai potensi yang besar untuk mengembangkan hasil penelitian.
Indonesia memiliki kelebihan jumlah penduduk. “Apa??” Ya kelebihan jumlah penduduk, jika dipandang dari segin
negatif kelebihan jumlah penduduk mungkin tidak bagus, namun jika dilihat dari
segi positif kelebihan jumlah penduduk juga dapat menguntungkan. “Pasar” adalah
jawabannya. Jika saja saya adalah seorang peneliti muda, yang suatu saat dapat
membuat hasil penelitian yang sangat inovatif, saya akan memasarkan temuan
tersebut di Indonesia,dengan jumlah penduduk yang banyak, dan semua orang di
Indonesia akan membeli produk saya, berapa keuntungan yang akan saya dapat??
Tentu cukup banyak. Namun masalahnya jika anda sekarang diberikan pilihan untuk
membeli handphone buatan asli Indonesia dengan harga 1,5 juta atau handphone buatan amerika dengan
harga 1,6 juta? Yang mana yang akan anda beli?? Tugas bagi kita semua, terutama
generasi muda untuk mengajak seluruh masyarakat Indonesia mencintai produk
Indonesia J
Kurang
lebih hal itulah yang bisa saya tangkap dari materi Pak Wayan. Diakhir
seminarnya beliau memberikan tanya jawab mengenai departemen dibawah
kementerian RISTEK. Beliau menanyakan kepanjangan dari masing-masing badan yang
ada dibawah kementerian RISTEK. Salah satunya adalah BIG, bagi mahasiswa
Geodesi kepanjangan BIG tentunya seperti mengetahui nama Ibu sendiri. Karena
menjawab pertanyaan tersebut uang 50ribu, dan foto bersama berhasil didapat,lumayan.
J
mantap gan.
ReplyDeletewww.kiostiket.com
thanks gan :)
Delete