Itu adalah fotonya dulu, jika dibandingkan dengan penampilannya saat presentasi, saya yakin dia sudah berhasil membanggakan orang tuanya. Yang membuat saya sangat menyukai itu adalah kondisi keluarga saya saat mengikuti kuliah itu mungkin tak jauh berbeda dengan apa yang ada difoto itu, versi tahunnya saja yang berbeda. Melihat Pak Andi yang dulunya seperti itu dan kini penampilan serta gaya presentasi yang super keren membuat saya optimis, saya sudah pada jalur yang benar duduk diruang 3.4 baris ke 4 status sebagai Mahasiswa Teknik Geodesi UGM. Saya menemukan visualisasi mimpi saya saat itu juga.
Setelah mengikuti kuliah itu, inspirasi Pak Andi tidak
berhenti sampai disana. Setelah kuliah umum itu ternyata Pak Andi harus kembali ke Australia untuk
meyelesaikan pendidikannya. Saya memustuskan mecari tahu lebih bnayak tentang
Pak Andi, sampai akhirnya saya menemukan sebuah website yang sangat bagus http://madeandi.com/ . Pak Andi ternyata aktif
menulis di websitenya dan berbagi informasi beasiswa serta inspirasi. Beberapa
cerita yang inspiratif seperti Timbul Hari program mencari otonan (hari kelahiran dalam
Hindu) dengan Ms. Excell dan banyak hal
lain membuat saya kagum. Sampai suatu hari ada kuliah umum lagi bersama Bapak
Andi dengan Tema Geospasial Blogger, disana saya diajari cara membuat blog yang
berbasis geospasial,serta tips-tips menulis. Sampai akhirnya saya berhasil
membuat blog dan mulai aktif menulis. Saya masih ingat, selesai kuliah membuat
blog itu saya membuat 1 artikel berisi peta dengan Judul Belajar Ngeblog Bersama Pak Made Andi Arsana. 1 hal baik yang
saya tiru saat itu adalah lewat tulisan kita bisa berbagi pengalaman dan inspirasi.
Melihat jumlah pengunjung websitenya, saya yakin Pak Andi sudah menginspirasi
banyak orang lewat tulisannya.
Sama seperti sebelumnya, setelah kuliah membuat blog itu,
Pak Andi harus kembali ke Australia. Setelah itu saya saya aktif membaca
website Pak Andi dan kerap kali sering bertanya banyak hal mengenai
tulisannya.Sampai suatu saat beliau mengontak saya lewat media social facebook.
Saya cukup kaget saat itu. Itu adalah kali pertamanya beliau meminta tolong ke
saya. Saya dimintai membuat Peta dengan google maps. Seorang dosen meminta
tolong lewat chatingan di facebook, saat
itu bagi saya bukan hal yang biasa. Tanpa pikir panjang saya langsung membantu
Pak Andi membuat Peta. Ternyata peta tersebut adalah peta penyelenggara TOEFL
untuk membantu pelamar beasiswa, selengkapnya lihat disini Pelajaran berharga yang saya tiru kembali dari Pak Andi, beliau senang membantu
orang, seperti misalnya memberikan informasi gratis mengenai beasiswa agar
orang lain lebih mudah menacari beasiswa. Setelah tugas membuat peta itu,
ternyata Pak Andi kembali meminta tolong kepada saya, beliau meminta tolong
membelikan buku-buku bekas lalu disumbangkan ke Komunitas Anak Alam yang ada di Bali. Sedikit gambaran Komunitas Anak Alam adalah
komunitas yang memperjuangkan pendidikan anak-anak di Bali yang belum bisa
mengenyam pendidikan yang layak. Pak Andi mengajarkan saya untuk tetap peduli
pada sesama dimanapun kita berada. Walau beliau di Australi, namun tetap
membuka mata terhapap anak-anak yang ingin belajar di Bali. 1 hal lagi yang
penting, belaiu mau memberikan kepercayaan pada saya untuk membeli buku
tersebut, walau baru bertemu langsung 2 kali, beliau mengirimkan uang 1 juta
kepada saya. Sangat mudah bagi saya untuk menyelewengkan uang itu, tapi tentu
saja tidak akan saya lakukan. Beliau memberi tahu saya, orang baik akan mudah
memberi kepercayaan, dan jika kamu sudah mendapat kepercayaan dari orang lain,
jagalah kepercayaan itu dengan baik. Membangun kepercayaan tak semudah merusak
kepercayaan iru sendiri. Sekali lagi saya kagum dengan Pak Andi, saat itu juga
saya bantu kumpulkan buku untuk disumbangkan ke Komunitas Anak Alam, tidak
hanya membeli buku dengan uang 1 juta itu, tapi saya kumpulkan juga buku-buku
yang orang lain mau sumbangkan dan saya kirimkan ke Bali. Dokumnetasi lengkap
saya simpan disini
Masih ada banyak pelajaran inspiratif yang Pak Andi ajarkan. Mungkin jika ditulis bisa sampai menjadi buku. Saat beliau di Australi kadang saya menunggu, apa tidak ada tugas yang lain yang diberikan lagi. Karena setiap tugasnya selalu ada pelajaran kehidupan yang saya dapat. Bukan soal batas Negara atau hukun laut, apalagi Matematika Geodesi. Ini soal bagaimana menjadi orang yang baik, bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain, bagaimana menjaga kepercayaan, bagaimana kita peduli dengan sesama. Pak Andi bagi saya bukanlah Dosen Matematika Geodesi atau Pengelolaan Wilayah Pesisir, beliau adalah guru kehidupan yang nyata yang ada sangat dekat. Beliau mengajarkan saya bagaimana cara menjadi ‘orang’ yang benar, bukan untuk diri sendiri saja, tapi agar bisa berguna untuk orang banyak. Terimakasih sudah menginspirasi Pak Andi!! J
Masih ada banyak pelajaran inspiratif yang Pak Andi ajarkan. Mungkin jika ditulis bisa sampai menjadi buku. Saat beliau di Australi kadang saya menunggu, apa tidak ada tugas yang lain yang diberikan lagi. Karena setiap tugasnya selalu ada pelajaran kehidupan yang saya dapat. Bukan soal batas Negara atau hukun laut, apalagi Matematika Geodesi. Ini soal bagaimana menjadi orang yang baik, bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain, bagaimana menjaga kepercayaan, bagaimana kita peduli dengan sesama. Pak Andi bagi saya bukanlah Dosen Matematika Geodesi atau Pengelolaan Wilayah Pesisir, beliau adalah guru kehidupan yang nyata yang ada sangat dekat. Beliau mengajarkan saya bagaimana cara menjadi ‘orang’ yang benar, bukan untuk diri sendiri saja, tapi agar bisa berguna untuk orang banyak. Terimakasih sudah menginspirasi Pak Andi!! J
PS:
Tulisan ini bukanlah
untuk mengagungkan seseorang, apalagi untuk mencari perhatian.Tulisan ini murni
ingin berbagi pengalaman dan pelajaran dari seorang guru yang mungkin tak semua
orang dapatkan.
Sumber foto: http://madeandi.com/2012/12/22/selamat-hari-ibu-3/
Sumber foto:
Terimakasih mas. Sangat menginspirasi
ReplyDelete