Menggaji karyawan bukanlah kegiatan yang umum saya
lakukan. Saya bukanlah seorang bos, atau pemilik perusahaan. Saya hanya orang
yang baru belajar membangun dan menjaga kepercayaan. Mengaji karyawan. Itulah yang
saya lakukan 2 hari yang lalu.
Saya dipercaya untuk mengecek keuangan di sebuah tempat
fitness milik alumni, dan sekaligus memberikan gaji kepada partimer yang bekerja disana. Ada rasa kesenangan saat memberi
gaji. Siapa yang tidak senang akan gaji? Tentu semuanya senang dan mengharapkan
hal itu, saya ikut merasakan kebahagiaan ketika memberikan gaji, karena
tentunya orang yang saya berikan gaji biasanya senang dan menyambut saya dengan
antusias. Walau sebenarnya saya cukup was-was juga seandainya saya salah dalam
merekap gaji,tentu akan ada complain atau sebagainya. Tapi syukurlah itu tidak
terjadi. Tidak hanya memberi gaji, tapi saat itu juga saya mengambil gaji saya
sendiri. Pegawai mengambil gajinya sendiri mungkin tidak biasa, tapi inilah
bentuk hasil dari kepercayaan yang sudah saya jaga selama ini. Walau tidak
banyak, saya bersyukur bisa bekerja dan mempunyai penghasilan sendiri, cukup
membantu meringankan beban orang tua.
Saat mengambil gaji, sekilas saya teringat seorang yang
sangat penting dalam hidup saya. Setiap awal bulan dia akan selalu mentraktir
saya makan ditempat yang jarang saya kunjungi sebelumnya dengan gajinya.
Terkadang dia membelikan saya kaos baru atau apa saja yang saya minta. Namun
kini semua itu tidak ada lagi ketika dia pergi mendahului saya. Semuanya kini
harus saya usahakan dan perjuangkan dengan kemampuan sendiri.
Bekerja sambil kuliah tentu akan banyak meyita waktu,
pengelolaan yang baik adalah kuncinya. Saya bersyukur karena dapat bekerja
diposisi yang lumayan nyaman dan menyenangkan. Teringat kembali salah sorang
teman saya sempat berkata “ Enak banget kerjaanmu, gitu aja dapet duit”. Kalau boleh
saya jelaskan, usaha terberat saya adalah saat belum mendapat pekerjaan.
Mungkin banyak yang tidak tahu bagaimana usaha saya dulu untuk menunjukkan
kemampuan saya, bagaimana bekerja cepat dan sigap, hingga akhirnya mendapat sebuah
kepercayaan.
Salah seorang Dosen saya yang cukup sukses sering
bercerita pada saya bahwa beliau sering mendapat apresiasi atau pujian atas apa
yang diraihnya saat ini. Namun tidak
banyak yang menanyakan seberapa besar usaha beliau sebelum meraih kesuksesan dan
apa yang beliau lakukan sebelumnya.
Menggaji dan digaji bukanlah hal yang penting dalam
tulisan ini, membangun kerpercayaan dan menjaganya adalah hal terpenting. Hal
yang baru saya pelajari secara lebih mendalam selama kuliah, dan pasti akan
selalu kepercayaan lainnya yang akan saya perjuangkan dan jaga.
Best Regards
Made Sapta
No comments:
Post a Comment