Thursday, January 1, 2015

Cara Menemukan Pesawat Yang Jatuh Ke Dasar Laut Dengan Ilmu Teknik Geodesi




1 minggu belakangan ini banyak sekali pemberitaan media mengenai jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501 disekitar perairan Bangk-Belitung. Dalam berbagai liputan media mengenai kejadian pesawat jatuh ini, ada satu berita yang tertarik saya baca dan ulas kembali yakni berita mengenai Kecanggihan Kapal Baruna Jaya milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang digunakan dalam mencari bangkai pesawat air asia. Beritanya dapat dilihat melalui situs berikut ini http://news.detik.com/read/2014/12/29/065938/2788585/10/2/ini-kecanggihan-kapal-baruna-jaya-iv-yang-dikerahkan-cari-airasia-qz8501#bigpic. Dalam berita tersebut dijelaskan  “ dengan adanya sensor khusus kapal andalan angkatan laut ini dapat mencari kapal dan pesawat hingga dasar laut. Kemampuan ini diyakini tidak dimiliki kapal lainnya”. Namun sayangnya dalam berita tersebut tidak dijelaskan sensor khusus apa yang dimaksud, padahal dalam gambar yang tertera di atas artikel sudah tertera gambar hasil survey yang menggunakan alat side scan sonar. Mahasiswa Geodesi semester 5 yang sudah mengambil matakuliah survey hidrografi pasti tidak asing lagi dengan side scan sonar. Side Scan Sonar adalah alat yang mampu mengambil citra atau gambar permukaan dasar laut dengan memanfaatkan teknologi akustik. Sistem peralatan ini merupakan strategi penginderaan untuk merekam kondisi dasar laut dengan memanfaatkan sifat media dasar laut yang mampu memancarkan, memantulkan dan/atau menyerap gelombang suara. Supaya tidak penasaran berikut ini gambar alat side scan sonar:



Alat side scan sonar ini sebenarnya bukanlah alat yang baru saja ditemukan. Alat ini telah dikembangkan pada awal tahun 1960 oleh Dr.Harold Edgerton dari Massachusetts Institute of Technology. Beberapa perusahaan dibidang offshore juga menggunakan alat side scan sonar ini untuk berbagai kepentingan survei dibawah laut, tidak hanya untuk mencari bangkai pesawat. Jadi sepertinya agak berlebihan jika berita mengatakan kemampuan memetakan dasar laut diyakini tidak dimiliki kapal lain. Jika kapal yang dimaksud kapal nelayan tentu saja benar, karena harga side scan sonar yang cukup mahal bisa sampia ratusan juta sepertinya tidak akan dibeli oleh kapal nelayan
Dan teori side scan sonar ini juga bisa dijumpai di Matakuliah Survei Hidrografi di Jurusan Teknik Geodesi UGM. Beriku video mengenai cara kerja side scan sonar yang salah dapat dari youtube



Beberapa kapal survei yang dilengkapi side scan sonar biasanya juga dilengkapi dengan GPS yang terletak pada kapal surveinya. GPS ini mampu menunjukkan posisi kapal itu berada di koordinat mana di tengah laut. Jika sudah bicara penetuan posisi, disinilah peran geodesi dibutuhkan. Jika sudah berbicara posisi dengan GPS maka hasilnya akan didapat koordinat. Nah kalau sudah didapat koordinat maka bisa dibuat peta. Misalnya untuk mencari korban, jika sudah diketahui koordinat bangkai pesawat, dan korban yang sudah ditemukan rata-rata berjarak 3-5 km meter dari bangkai pesawat maka dapat dibuat peta perkiraan persebaran korban lainnya, namun hal ini juga perlu mempertimbangkan cuaca dan kondisi laut saat itu juga, jadi perlu penelitian lebih lanjut lagi. Mungkin kurang lebih ilustrasi petanya sebagai berikut:




            Ilmu membuat peta, penentuan posisi dengan GPS lagi-lagi saya pelajari dikuliah Teknik Geodesi. Satu lagi yang penting dalam pencarian pesawat yang ada didasar laut, yakni kedalaman lautnya. Kedalaman laut menjadi penting untuk memastikan bagaimana cara mendekati kapal ke dasar laut, apakah menyelam atau menggunakan kapal selam. Nah untuk mengukur kedalaman, ada alat yang juga dipasang dikapal yang disebut Echosounder. Alat ini juga memanfaatkan gelombang akustik yang dipancarkan kedasar laut dan dipantulkan kembali kesensor yang ada dikapal. Saya baru saja memebuat artikel mengenai pengolahan data echosounder dapat dibaca disini http://madesapta.blogspot.com/2014/12/pengolahan-data-multibeam-echosounder.html .
            Kurang lebih itu alat-alat serta ilmu yang saya dapat diperkuliahan yang saat ini sepertinya sudah digunakan oleh BPPT. Saya doakan semoga semua korban pesawat jatuh bisa segera ditemukan, dan untuk keluarga korban semoga diberi ketabahan.


Sumber foto:
http://www.iberita.com/61555/berita-terbaru-airasia-qz-8501-kemungkinan-besar-tenggelam-di-dasar-laut
http://www.jwfishers.com/sss.htm
Referensi side scan sonar :
http://www.mgi.esdm.go.id/content/side-scan-sonar-teknologi-penginderaan-bawah-laut
http://ilmukelautan.com/publikasi/instrumentasi-dan-hidroakustik/hidroakustik/400-sekilas-tentang-side-scan-sonar



            

10 comments:

  1. Replies
    1. Woww ada isna juga disini, makasi ya isnaaaaaa :) :)
      Terimakasih udah share :)

      Delete
  2. Yang dimaksud sensor khusus itu memang pake side scan sonar kok ta. Coba buka tempo bberapa hari lalu . http://m.tempo.co/read/news/2014/12/31/078632045/Surveyor-Indonesia-Cari-Air-Asia-di-Dasar-Laut
    Disitu di beri tahu ISI , sebuah perusahaan hidro, dan ikatan alumni geodesi itb survey lokasi pake side scan sonar, miltibeam echosounder, sama remotely operator vehicle. :)
    anyway, tulisan keren , pak kadept :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yoi ayin :)
      Btw thanks penjelasan kembalinya :)

      Delete
  3. De..tulisanya bagus..cmn bbrp perlu koreksi agar tdk menyesatkan jg...pertm bagian kegunaan sss untuk mencari sumber minyak, ini kurang tepat krn mencari sumber minyak biasanya dilakukan melalui survey seismic yg alat utamanya bukan sss...yg kedua mngenai sss dilengkapi dngn gps, ini jg kurang tpt krn sampai saat ini afaik ga ada sss yg terintregasi dngn gps ( gps bkrj di atas permukaan air mnggunakan glmbng radio yg bersifat terserap oleh air shngga tdk bs bkrja dibwh permukaan air...ini jg slh satu alasan peralatan bawah permkaan air mnngunakan glmbng suara)..yg ada saat ini adalah pngintegrasian gps dan underwater positioning (seperti usbl) mnggunakan survey software untuk mnentukan posisi sss sensor / towfish di bawah permukaan air...bagian echosounder rancu jg sih tp gpp wes..ttp smngt nulis...! (Salam hokya2 dr tukangparkir 087)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih banyak Mas, wah komentar seperti ini yang saya harapkan :) Mohon ijin saya perbaiki tulisannya mengacu pada komentar ini, Mantap !! :)

      Delete
    2. ..haha hajar aja mas made, kt sm2 bljr kog...di internet bnyk literarur ttg hidrografi kog, mari lbh tidak mls lg buat baca2 biar lbh mntab yg mau kita sampaikan...kita maklum kog di tgd ugm hidrografi msh minim ulasanya..seyogyanya pak bst pak bbg bu ln hrs lebih berjibaku dlm mengupdate wawasanya biar materi kuliah yg di sampaikan lbh aktual faktual dan hokyaaaa...�� (tp087)


      �� ��kaboorrr����

      Delete
    3. Setuju banget Mas :)
      Oke smakin smangat nih blajar kembali dan mencoba menuliskan keilmuan geodesi yang lebih baik lagi :)
      Terimakasih banyak sarannya Mas Yuda :)
      Btw kuliah malamnya dulu bagus Mas, saya ikut dlu, ditunggu lagi nanti kalau main2 kekampus :)

      Delete
    4. Hihi..jrng kok mas made mau nulis2 bgn..jd ini bgs bnget...lbh sering aja nylisnya..nulis ga gampang dan hrs sering dilatih...biar bisa kyk mas made sebelah level nulisnya...:D

      Kalo kuliah mlm..waktu dan temanya by rikues...kalo kuliah siyang udah ada yg rikues cmn masih susah waktunya..haha...(tp087)

      Delete