1
minggu belakangan ini banyak sekali pemberitaan media mengenai jatuhnya pesawat
Air Asia QZ8501 disekitar perairan Bangk-Belitung. Dalam berbagai liputan media
mengenai kejadian pesawat jatuh ini, ada satu berita yang tertarik saya baca
dan ulas kembali yakni berita mengenai Kecanggihan Kapal Baruna Jaya milik
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang digunakan dalam mencari
bangkai pesawat air asia. Beritanya dapat dilihat melalui situs berikut ini http://news.detik.com/read/2014/12/29/065938/2788585/10/2/ini-kecanggihan-kapal-baruna-jaya-iv-yang-dikerahkan-cari-airasia-qz8501#bigpic.
Dalam berita tersebut dijelaskan “ dengan
adanya sensor khusus kapal andalan angkatan laut ini dapat mencari kapal dan
pesawat hingga dasar laut. Kemampuan ini diyakini tidak dimiliki kapal
lainnya”. Namun sayangnya dalam berita tersebut tidak dijelaskan sensor khusus
apa yang dimaksud, padahal dalam gambar yang tertera di atas artikel sudah
tertera gambar hasil survey yang menggunakan alat side scan sonar. Mahasiswa
Geodesi semester 5 yang sudah mengambil matakuliah survey hidrografi pasti
tidak asing lagi dengan side scan sonar. Side Scan Sonar adalah alat yang mampu
mengambil citra atau gambar permukaan dasar laut dengan memanfaatkan teknologi
akustik. Sistem peralatan ini merupakan strategi penginderaan untuk merekam
kondisi dasar laut dengan memanfaatkan sifat media dasar laut yang mampu
memancarkan, memantulkan dan/atau menyerap gelombang suara. Supaya tidak
penasaran berikut ini gambar alat side scan sonar:
Alat
side scan sonar ini sebenarnya bukanlah alat yang baru saja ditemukan. Alat ini
telah dikembangkan pada awal tahun 1960 oleh Dr.Harold Edgerton dari
Massachusetts Institute of Technology. Beberapa perusahaan dibidang offshore juga menggunakan alat side scan sonar ini untuk berbagai kepentingan survei dibawah laut, tidak hanya untuk mencari bangkai pesawat. Jadi
sepertinya agak berlebihan jika berita mengatakan kemampuan memetakan dasar
laut diyakini tidak dimiliki kapal lain. Jika kapal yang dimaksud kapal nelayan
tentu saja benar, karena harga side scan sonar yang cukup mahal bisa sampia
ratusan juta sepertinya tidak akan dibeli oleh kapal nelayan.
Dan teori side scan sonar ini juga bisa dijumpai di Matakuliah Survei Hidrografi di Jurusan Teknik Geodesi UGM. Beriku video mengenai cara kerja side scan sonar yang salah dapat dari youtube
Dan teori side scan sonar ini juga bisa dijumpai di Matakuliah Survei Hidrografi di Jurusan Teknik Geodesi UGM. Beriku video mengenai cara kerja side scan sonar yang salah dapat dari youtube
Beberapa kapal survei yang dilengkapi side scan sonar biasanya juga dilengkapi dengan GPS yang terletak pada kapal surveinya. GPS ini mampu menunjukkan
posisi kapal itu berada di koordinat mana di tengah laut. Jika sudah bicara penetuan posisi, disinilah
peran geodesi dibutuhkan. Jika sudah berbicara posisi dengan GPS maka hasilnya
akan didapat koordinat. Nah kalau sudah didapat koordinat maka bisa dibuat peta. Misalnya untuk
mencari korban, jika sudah diketahui koordinat bangkai pesawat, dan
korban yang sudah ditemukan rata-rata berjarak 3-5 km meter dari bangkai
pesawat maka dapat dibuat peta perkiraan persebaran korban lainnya, namun hal ini juga perlu mempertimbangkan cuaca dan kondisi laut saat itu juga, jadi perlu penelitian lebih lanjut lagi. Mungkin kurang
lebih ilustrasi petanya sebagai berikut:
Ilmu membuat peta, penentuan posisi dengan GPS lagi-lagi
saya pelajari dikuliah Teknik Geodesi. Satu lagi yang penting dalam pencarian
pesawat yang ada didasar laut, yakni kedalaman lautnya. Kedalaman laut menjadi
penting untuk memastikan bagaimana cara mendekati kapal ke dasar laut, apakah
menyelam atau menggunakan kapal selam. Nah untuk mengukur kedalaman, ada alat
yang juga dipasang dikapal yang disebut Echosounder. Alat ini juga memanfaatkan
gelombang akustik yang dipancarkan kedasar laut dan dipantulkan kembali
kesensor yang ada dikapal. Saya baru saja memebuat artikel mengenai pengolahan
data echosounder dapat dibaca disini http://madesapta.blogspot.com/2014/12/pengolahan-data-multibeam-echosounder.html .
Kurang lebih itu alat-alat serta ilmu yang saya dapat
diperkuliahan yang saat ini sepertinya sudah digunakan oleh BPPT. Saya doakan
semoga semua korban pesawat jatuh bisa segera ditemukan, dan untuk keluarga
korban semoga diberi ketabahan.
Sumber foto:
http://www.iberita.com/61555/berita-terbaru-airasia-qz-8501-kemungkinan-besar-tenggelam-di-dasar-laut
http://www.jwfishers.com/sss.htmSumber foto:
http://www.iberita.com/61555/berita-terbaru-airasia-qz-8501-kemungkinan-besar-tenggelam-di-dasar-laut
Referensi side scan sonar :
http://www.mgi.esdm.go.id/content/side-scan-sonar-teknologi-penginderaan-bawah-laut
http://ilmukelautan.com/publikasi/instrumentasi-dan-hidroakustik/hidroakustik/400-sekilas-tentang-side-scan-sonar
sangat luar biasa kamu hehe :)
ReplyDeleteWoww ada isna juga disini, makasi ya isnaaaaaa :) :)
DeleteTerimakasih udah share :)
:3
Deletemasama :3
Yang dimaksud sensor khusus itu memang pake side scan sonar kok ta. Coba buka tempo bberapa hari lalu . http://m.tempo.co/read/news/2014/12/31/078632045/Surveyor-Indonesia-Cari-Air-Asia-di-Dasar-Laut
ReplyDeleteDisitu di beri tahu ISI , sebuah perusahaan hidro, dan ikatan alumni geodesi itb survey lokasi pake side scan sonar, miltibeam echosounder, sama remotely operator vehicle. :)
anyway, tulisan keren , pak kadept :)
Yoi ayin :)
DeleteBtw thanks penjelasan kembalinya :)
De..tulisanya bagus..cmn bbrp perlu koreksi agar tdk menyesatkan jg...pertm bagian kegunaan sss untuk mencari sumber minyak, ini kurang tepat krn mencari sumber minyak biasanya dilakukan melalui survey seismic yg alat utamanya bukan sss...yg kedua mngenai sss dilengkapi dngn gps, ini jg kurang tpt krn sampai saat ini afaik ga ada sss yg terintregasi dngn gps ( gps bkrj di atas permukaan air mnggunakan glmbng radio yg bersifat terserap oleh air shngga tdk bs bkrja dibwh permukaan air...ini jg slh satu alasan peralatan bawah permkaan air mnngunakan glmbng suara)..yg ada saat ini adalah pngintegrasian gps dan underwater positioning (seperti usbl) mnggunakan survey software untuk mnentukan posisi sss sensor / towfish di bawah permukaan air...bagian echosounder rancu jg sih tp gpp wes..ttp smngt nulis...! (Salam hokya2 dr tukangparkir 087)
ReplyDeleteTerimakasih banyak Mas, wah komentar seperti ini yang saya harapkan :) Mohon ijin saya perbaiki tulisannya mengacu pada komentar ini, Mantap !! :)
Delete..haha hajar aja mas made, kt sm2 bljr kog...di internet bnyk literarur ttg hidrografi kog, mari lbh tidak mls lg buat baca2 biar lbh mntab yg mau kita sampaikan...kita maklum kog di tgd ugm hidrografi msh minim ulasanya..seyogyanya pak bst pak bbg bu ln hrs lebih berjibaku dlm mengupdate wawasanya biar materi kuliah yg di sampaikan lbh aktual faktual dan hokyaaaa...�� (tp087)
Delete�� ��kaboorrr����
Setuju banget Mas :)
DeleteOke smakin smangat nih blajar kembali dan mencoba menuliskan keilmuan geodesi yang lebih baik lagi :)
Terimakasih banyak sarannya Mas Yuda :)
Btw kuliah malamnya dulu bagus Mas, saya ikut dlu, ditunggu lagi nanti kalau main2 kekampus :)
Hihi..jrng kok mas made mau nulis2 bgn..jd ini bgs bnget...lbh sering aja nylisnya..nulis ga gampang dan hrs sering dilatih...biar bisa kyk mas made sebelah level nulisnya...:D
DeleteKalo kuliah mlm..waktu dan temanya by rikues...kalo kuliah siyang udah ada yg rikues cmn masih susah waktunya..haha...(tp087)