Di akhir semester 1 lalu saya sempat membuat postingan mengenai Peta Planimetris Wilayah Tugu Teknik UGM. Postingan tersebut saya buat setelah menyelesaikan final project praktek ukur tanah. Di akhir semester II ini akhirnya saya juga telah selesai mengerjakan final project saya, hasilnya masih berupa peta, tapi kali ini adalah peta situasi yang berisi garis kontur. Garis kontur adalah garis yang menghubungkan tinggi daerah yang sama di peta.
Wilayah yang saya dapat kali ini tidak wilayah tugu
teknik lagi, melainkan wilayah teknik geodesi UGM. Setiap wilayah pasti
memiliki keuntungan dan kesulitan tersendiri. Untuk wilayah teknik geodesi UGM
ini keuntungannya yakni daerahnya cukup datar sehingga garis kontur yang
digambarkan di peta nantinya tidak terlalu banyak. Kesulitannya yakni
wilayahnya cukup luas,karena mencakup seluruh gedung geodesi dan hutan geodesi
sehingga perlu banyak waktu untuk mengikat seluruh detil yang ada. Alat yang
digunakan dalam pengikatan detil kali ini tidak lagi menggunakan pita ukur
seperti semester 1 lalu, tapi sudah menggunakan Topcon, jadi lebih praktis.
Untuk plotting detil peta sebenarnya sama saja caranya dengan peta situasi di
semester 1 lalu,bedanya kalau disemester 1 jarak antara titik kontrol dengan
titik detil langsung bisa kita dapatkan dengan melihat bacaan dipita
ukur,sedangkan pada suvey topografi ini jarak antara titik kontrol dan titik
detil harus dihitung terlebih dahulu sebelum diplotkan ke peta. Adapun rumus
jaraknya yakni :
d
= A / (ba-bb) x cos2heling
Bagian yang paling perlu kesabaran pada pembuatan peta
ini menurut saya adalah pada saat penarikan garis konturnya. Yang saya alami
sendiri adalah ketika plotting konturnya bentuknya jadi aneh,kadang juga daerah
yang kelihatannya datar juga kenapa bisa berisi kontur, kalau sudah seperti ini
mungkin saja terjadi kesalahan,kesalahannya bisa saja salah menuliskan titik
tinggi, salah menghitung titik tingginya, salah menghubungkan titik tingginya,
dan lain – lain. Metode penarikan garis kontur ini secara umum ada 2 cara yakni
secara langsung dan tidak langsung. Untuk metode secara tidak langsung dapat
dibagi lagi menjadi 3 yakni merode matematis, semi matematis dan metode grafis.
Metode yang paling gampang dan praktis yakni metode grafis.
Tak banyak mungkin yang bisa saya ceritakan di postingan
mengenai survey topografi kali ini,karena jika dibahas satu per satu mungkin
perlu sampai 5 kali postingan. Postingan ini hanya saya gunakan untuk
mengingatkan saya suatu hari nanti kalau saya sudah pernah memetakan wilayah
teknik geodesi UGM lengkap dengan konturnya. Terimasih yang sebesar – besrnya kepada
kelompok 4 yakni Bondan,Baihaqi, Aeny,Puji dan si anggota baru Imung J yang sudah bekerja sama dalam pembuatan
peta ini.
Semoga bisa bekerja sama lagi di lain kesempatan. Keren, kalian luar biasa~
ReplyDeletememang kita luar biasa,, ini sapa sih? wah kalo coment lagi nanti isi nama yooo
ReplyDelete