Friday, May 23, 2014

Buang Semua Impianmu, Kamu Orang Yang Terlambat!!


            Budaya ngaret atau sering terlamabat mungkin cukup sering terjadi Indonesia. Sebagai pelajar yang juga aktif berorganisasi budaya ngaret ini sering saya rasakan. Baru-baru ini juga saya baru merasakannya ketika memimpin suatu organisasai. Ketika menjadi seorang pemimpin saya berusaha untuk menghilangkan kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik dalam organisasi seperti sering terlambat. Teringat kemabli dulu ketika saya SMA  saya ikut organisasi PKS (Patroli Keamanan Sekolah) yang dimana organisasi ini cukup terkenal disiplinnya, jika datang terlambat maka saya harus push-up sesuai jumlah menit terlambat, dan kadang juga dijemur dipanas terik matahari.Ditahun kedua mengikuti organisasi PKS saya ditunjuk sebagai koordinator PKS, tidak ada alasan lagi buat saya waktu itu untuk datang terlambat atau ngaret, orang yang baru bergabung saja jika terambat hukumannya bisa dijemur sampai 10-15 menit, tentu tidak etis jika koordinatornya yang terlambat

Saat pelantikan PKS tahun 2011 - Pinggir Danau Buyan


Organisasi PKS ini cukup bagus membentuk kepribadian saya, akhirnya kebiasaan datang tepat waktu  itu terus tertanam di pribadi saya sampai sekarang.Walau begitu saya tidak memungkiri juga saya masih pernah terlambat. Beberapa bulan lalu saya sempat dimarahi oleh Dosen saya karena terlamabat datang 20 menit ketika sudah janjian sebelumnya. Waktu itu saja sadar ketika orang baik yang sudah memperiapkan waktunya untuk kita, terlebih lagi jika dia adalah orang yang sibuk namun mau bertemu, maka sebaiknya jangan datang terlambat, karena itu akan menghancurkan semangat, mood, dan tentunya kepercayaan orang tersebut.
Hal tersebut saya rasakan baru-baru ini ketika menjadi pemimpin. Beberapa teman maih datang terlambat disaat ada acara penting yang harus diselenggarakan. Ada rasa sedikit kecewa sebeanrnya. Saat ini saya memimpin sebuah organisasi, membantu alumni yang sedang membuka usaha fitness, menjadi asisten dosen, dan saya juga mengambil 5 praktikum di semester ini. Saya harus membagi waktu disemua kegiatan itu agar semuanya seimbang. Beberapa hari lalu pernah saya dari pagi sampai sore harus membantu alumni, kemudian dilanjutkan membantu dosen sampai malam, kemudian dilanjutkan mengerjakan tugas sampai jam 4 pagi dan harus datang kekampus jam 6.30 pagi,saat ittu saya datang jam 6.15 pagi, 15 menit lebih awal karena tidak ingin mengecewakan teman-teman yang lainnya yang juga sudah datang lebih awal. Namun saya harus menunggu samapi jam 7 agar semuanya lengkap. Saya agak kecewa sebenarnya, ketika saya sudah mengorbankan waktu makan pagi saya, sembahyang pagi saya percepat, dan waktu tidur yang sangat singkat, saya datang dengan semangat tepat waktu agar semua kegiatan bisa berjalan sesuai rencana, namun semua berubah karena masih banyak yang terlambat. Saya berusaha untuk tidak memperlihatkan kekecewaan, karena tidak igin merusak suasana perasaan yang lain, walaupun sebenarnya suasana hati saya , dan semangat yang membara sebelumnya sudah kacau karena banyak yang terlambat. Saya mencoba memikirkan bagaiamama posisi saya saat ini adalah dosen saya yang pernah memarahi saya, apa yang akan dilakukan beliau jika banyak yang datang terlambat seperti ini?? Entahlah, yang jelas pasti suasana hatinya juga tidak nyaman. Saya terkadang memposisikan diri saya sebagai anggota yang diminta untuk datang pagi, tentu jika orang yang menyuruh datang pagi lebih terlambat dari saya, saya akan sangat marah dan kecewa. Ketika saya menjadi pemimpin, saya tidak mau seperti itu, saya tidak mau membuat orang yang saya mintai datang pagi, kecewa dan hancur semangatnya karena saya datang terlambat. Namun apakah orang yang saya mintai datang pagi, pernah memikirkan bagaimana rasanya jika berada diposisi saya, ketika saya sudah datang tepat waktu namun  masih ada beberapa yang terlambat jauh dari waktu yang sduah ditentukan?? Entahlah, saya juga tidak tahu. Ini bukan soal siapa yang jabatan lebih tinggi atau siapa yang berkuasa. Ini soal rasa menghargai satu sama lain, menjaga semangat yang sudah dibuat diawal mengikuti organisasi, merawat kebiasaan baik  dan menghilangkan kebiasaan buruk.

Coba bayangkan jika datang tepat waktu saja sulit, apa kita masih mungkin ingin merubah dunia? Ingin berprestasi ke Internasional? Buang semua angan-anagn itu!! Cobalah belajar bangun pagi tepat waktu dan tidak terlambat!! 

4 comments:

  1. Bicara mengenai disiplin dan toleransi, ada 4 jenis orang yang berbeda.

    Jenis orang yang pertama adalah orang yang disiplin terhadap diri sendiri dan bertoleransi terhadap orang lain. Mereka adalah orang yang menetapkan suatu standar, peraturan, dan ketetapan bagi diri mereka sendirin tetapi mereka tidak mengharuskan orang lain melakukannya juga. Jenis orang seperti ini susah kita temukan saat ini.

    Jenis orang yang kedua adalah orang yang disiplin terhadap diri sendiri, tetapi dia tidak bertoleransi terhadap orang lain. Mereka menetapkan standard dan aturannya, dan memaksa atau setidaknya meminta orang lain untuk menerapkan standard yang dia buat tersebut.

    Jenis yang ketiga adalah kebalikan dari jenis yang kedua. Mereka tidak disiplin, tetapi terhadap orang lain dia juga sangat bertoleransi. Mereka jarang menetapkan standard di atas diri mereka sendiri, tetapi juga tidak menuntut orang lain untuk memenuhi suatu standard tertentu.

    Jenis yang terakhir adalah jenis orang yang bertoleransi terhadap diri sendiri, tetapi menuntut orang untuk memenuhi standard dan peraturan yang dia tetapkan bagi orang tersebut. Orang jenis ini adalah orang yang egosentris dan biasanya mengasihani diri sendiri. Dia menetapkan suatu standard bagi orang lain, menuntut orang lain untuk memenuhi standard tersebut, sementara dia sendiri tidak mau melakukannya karena terlalu mengasihani diri sendiri.

    Jenis orang yang pertama adalah orang yang susah sekali kita temui sekarang. Menurut saya, jenis ini adalah jenis orang yang luar biasa.

    wgp

    ReplyDelete
    Replies
    1. Baru pertama kali ada yang komentar seperti ini di blog saya :) Terimakasih banyak masukannya :)

      Saya sangat setuju dengan pendapat diatas, saya akan mencoba belajar kembali untuk menjadi orang jenis pertama itu. Terimakasih mas /mbak wgp, sebenarnya saya berharap bisa tau orang yang komentar diatas ini sebenarnya :) tapi tidak apa2lah, salam kenal ya :)

      Delete
  2. kamu masih kurang pengalaman jika masih bisa kecewa karena teman2nya banyak yg terlambat mau sehebat apapun pengorbananmu ga makan sembahyang untuk dtg awal.
    jangan terlalu polos menghadapi dunia, polos dalam artian kecewa semacamnya. santai aja, yang penting hari2 sebelumnya sudah bilang bahwa jangan ada yang terlambat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih masukannya, iya saya masih harus banyak belajar lagi agar lebih baik :)

      Delete