Sejak
kuliah di UGM, semakin naik semester jadwal kegiatan saya semakin padat.
Berangkat pagi dan pulang malam sudah menjadi rutinitas. Terlebih lagi semester
5 ini, saya cukup banyak mendapat kepercayaan dari beberapa orang yang memang
sangat penting bagi saya. Jika disemester 1 saya terkadang masih bisa tidur
siang, atau nonton film berlama-lama, kini kegiatan itu terasa sangat sulit
dilakukan.
Tentu
saja sulit, saat ini saya diamanahi menjadi Kepala Departemen Pendidikan dan
Penelitian keluarga Mahasiswa Teknik Geodesi FT UGM, selain itu juga menjadi
asisten Pribadi Bapak Andi Arsana, menjadi asisten Praktikum Inderaja Dasar,
Bekerja di tempat Fitness milik Alumni, dan ikut tergabung dalam Kelompok PERS
geodesi yakni GEODETA. Jika semua organisasi diatas melakukan kegiatan
bersamaan, terkadang saya sampai bingung mana yang harus diprioritaskan paling
atas.
Lalu
kenapa saya memilih untuk mengambil banyak kegiatan seperti ini? Apa ini akan
menggangu kuliah?? Tentu saja kegiatan ini akan menggu kuliah, jika kita tidak
bisa membagi waktu dan tidak mau bekerja keras.
Saya
berasal dari keluarga yang tidak menyediakan semua keinginan dengan mudah,
kadang kebutuhan pokokpun tak didapat dengan mudah. Secara tak sadar kondisi
ini ternyata membuat saya selalu ingin bekerja keras. Banyak mengambil kegiatan
kampus, jika didasari dengan management yang baik, dan mau bekerja keras
ternyata menghasilkan pengalaman yang cukup menarik. Namun belajar dari
pengalama sendiri, sebagus apapun memenagemen waktu atau kegiatan terkadang
selalu ada yang harus dikorbankan.
Setelah
hampir 1 tahun mengambil kegiatan yang hampir cukup padat setiap harinya,
perlahan-lahan saya mulai merasakan hikmahnya. Mulai dari menjadi Kepala
Departemen DIKTI, hikmah yang paling beruntung saya dapat yakni pertama tentu
saja punya keluarga baru dan yang penting lagi saya kenal dan dikenal dengan
banyak alumni dan beberapa petinggi diperusahaan dibidang Engineering. Entah sebagaian besar orang berpandangan sama
atau tidak, tapi bagi saya banyak kenal dengan Alumni yang sudah bekerja
ditempat yang layak adalah hal yang penting, apalagi kenal dengan petinggi
perusahaan. Bisa saja orang-orang tersebut yang akan mewawancarai saya nanti
ketika melamar kerja, namun sepertinya ceritanya akan lebih menarik nanti jika
sebelum diwawancara saya sudah kenal baik dengan yang mewawancarai saya. Sebut
saja alumni di perusahaan tambang, offshore, BPN,BIG, Jasa Survei, Penyedia
alat Survei,Pertamina, sampai ke beberapa petinggi perusahaan yang bergerak di
bidang GIS, saya kenal baik dan begitu sebaliknya yang bersangkutan juga
mengenal saya. Mungkin ini esensi Geodesi Minded (Nama Ospek Jurusan) dulu yang
diminta untuk harus kenal banyak orang. Saya tidak tahu bagaiaman pandangan
orang lain, tapi bagi saya kenal banyak orang bagai nilai A pada mata kuliah 3
sks. Setidaknya jika ingin mencari tau gambaran atau meminta rekomendasi
pekerjaan tidak perlu berbasa-basi lagi untuk kenalan.
Kegiatan
lainnya yang sangat saya syukuri adalah bisa menjadi Asisten Bapak Andi Arsana.
Bersyukur sekali saya bisa bertemu beliau, Pak Andi adalah sosok idola saya
yang mengubah semua pandangan saya terhadap geodesi, dari keraguan menjadi
kebanggan yang tak terkalahkan. Rasanya tak ada pekerjaan yang lebih
menyenangkan selain bekerja bersama sang Idola. Pak Andi sudah banyak mengajari saya, bahkan
sejak beliau berada di Australi dan masih jarang bertatap muka dengan saya,
kala itu masih sering diskusi lewat email atau facebook. Pelajaran yang paling
saya senangi dari pak Andi, bukanlah tentang batas maritime, melainkan menjadi
pribadi yang baik dan bagaimana hendaknya berkomunikasi dan membangun
kepercayangan dengan orang lain. Dan satu lagi yang sangat saya syukuri yakni
bagaimana Beliau memberikan kepercayaan kepada saya. Rasa kepercayaan Beliau
kepada saya. mulai dari mengelola pembelian bukunya yang saya tangani,mulai
dari pemesanana, pembayaran, sampai pengirimannya. Saking larisnya bukunya,
saya sampai berteman dengan Tukang Pos dan dikenal oleh Penjual Buku karena
intensitas bertemu yang rutin dalam 1 minggu. Yang pening lagi (sepertinya
semuanya penting J ) Pak Andi mengamanahi saya mengajar
matakuliah yang beliau pegang, tak banyak atauran yang diberikan yang penting
saya mengajar. Dengan diberikan kebebasan seperti ini, memang menyenangkan,
tapi tentu saja ada tanggung jawab besar yang dipegang. Satu lagi yang penting,
entah berapa alumni dan orang hebat yang sudah Pak Andi kenalkan ke saya.
Sampai
salah satu Alumni yakni Denni Pascasakti yang dikenalkan ke saya oleh Pak Andi.
Dari sana saya mendapat kepercayaan membantu mas Denni dalam mengelola usaha
Fitnessnya, lagi-lagi keluarga baru saya dapatkan disana, dan penghasilan
tambahan tentunya. berkat Mas Denni pula, kemudian saya memutuskan untuk
memasang target bekerja diBidang Offshore.
Satu
lagi kegiatan yang lainnya yakni ikut dalam GEODETA ( Geodesi Dalam Berita).
Walau bukan pemeran utama di Geodeta, saya bersyukur bisa menjadi bagian ini.
Di Geodeta saya lebih banyak melatih ilmu saya dibidang desain menggunakan
Corel Draw atau Photoshop dan belajar menulis tentunya. Saya rasa ilmu ini,
walau bukan ilmu utama geodesi tapi merupakan ilmu penunjang yang membuat saya
bisa lebih unggul dari yang lainnya, terutama dibidang Desain. Tak jarang Mas
Denni meminta dibuatkan desain baju ke saya, untuk hal ini tidak hanya untuk
melatih kemampuan tapi juga menambah penghasilan.
Dari
banyak kegiatan yang saya jalani, terkadang membuat saya terlihat sangat sibuk.
Beberapa teman sering mengatai saya, terlalu sibuk. Namun perlu diingat, banyak
kegiatan jika dilakukan dengan ikhlas dan senang hati, membuat kegiatan
tersebut tak terasaa melelahkan namun membawa banyak pengalaman. Setiap
mahasiswa memiliki pilihannya masing-masing, mau menyibukkan diri dengan
hal-hal yang positif tentu akan menambah banyak pengalaman namun tentunya perlu
usaha yang lebih dan kerja keras. Yang bahaya tentunya menjadi mahasiswa yang
sibuk dengan hal-hal negative, kalau yang seperti ini, sebaiknya jangan menjadi
mahasiswa yang sibuk. Banyak kegiatan, banyak menambah pengalaman, dan perlu
kerja keras, tapi semua itu pilihan, mau memilih santai atau banyak kegiatan
terserah saja. Selamat memilih J
Work Hard and Playhard Men 8), nice
ReplyDeleteMkasi Mas Dicky :)
DeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
DeleteBener tuh Kk Sapta.. contoh orang sukses :)
ReplyDeleteThanks Rezky :)
Delete