Kuliah
merupakan tahapan pendidikan yang bisa dibilang cukup menentukan masa depan.
Berbeda jika SMA dan SMP mungkin sebagian siswa masih mentargetkan untuk bisa
lulus dengan hasil yang baik, namun jika kuliah biasanya lebih menekankan mau
jadi “orang” seperti apa nanti setelah kuliah. Namun bagaimana jika tidak bisa
kuliah?? Permasalahan klasik biasanya adalah karena biaya kuliah yang cukup
mahal. Di tahun 2014 ini sebenarnya tidak ada alasan lagi untuk mengatakan
kuliah itu mahal. Kuliah mahal itu hanya untuk orang yang malas dan tak mau
berusaha. Apakah anda termasuk orang yang seperti itu? Jika iya silahkan
berhenti membaca dan pergi tidur.
Namun
jika kamu sedang berusaha mencari beasiswa kuliah, khususnya S1 atau D3 coba
sempatkan baca artikel ini. Saat ini saya sedang kuliah di Universitas Gadjah
Mada, jurusan Teknik Geodesi dan sedang menerima beasiswa Bidikmisi. Kuliah di
Universitas sebesar UGM boleh jadi orang yang kurang paham perkembangan dunia
pendidikan mengira biaya kuliah di UGM cukup mahal, dengan segudang fasilitas
yang ada. Kalau boleh jujur dari awal kuliah di UGM bisa dibilang saya hampir
tidak mengeluarkan uang sedikitpun, bahkan saya mendapat uang untuk biaya
hidup. Penyelamat saya adalah Beasiswa.
Saya
besar disebuah desa yang tidak terlalu modern di Kabupaten Tabanan, Bali. Dan kemudian
SMA baru ke Kota untuk mengenyam pendidikan. Perpindahan dari desa kekota ini
membuat saya sadar, memang agak berbeda ternyata informasi beasiswa yang ada di
Desa khususnya Desa yang agak jauh dari Kota dengan di Kota. Kesenjangan informasi
ini terutama berimbas kepada para orang tua yang ada di Desa yang mungkin masih
jarang atau bahkan tidak pernah membuka Internet dan masih sibuk menghitung
berapa kwintal hasil panen padi musim ini. Kejadian yang membuat saya miris
biasanya beberapa orangtua teman saya, bila saya tanyakan anaknya sekarang
kuliah dimana? Terkadang jawabananya dengan muka memelas dan penuh rasa keperihatinan yang mendalam,
“Uang dari mana untuk kuliah, makan saja susah”. Seoalh-olah kuliah itu sesuatu
yang sangat mahal dan mustahil untuk diraih.
Saya
sebenarnya tidak menyalahkan orangtua yang demikian, karena memang keterbatasan
dalam memperoleh informasi. Namun bagaimana dengan anaknya yang merupakan
generasi Muda dan akan melanjutkan orang tuanya. Jika yang generasi Muda
mengatakan ingin kuliah namun tidak ada dana dan ikut pasrah menghadapi
kenyataan, saya berani katakan pemuda yang seperti ini adalah orang yang malas
dan tak mau berusaha.
Jujur
saja, kedua orang tua tergolong dalam keluarga yang tidak bisa mendapat
informasi dengan mudah dan asing dengan penggunaan internet. Namun untungnya
keduanya sadar bahwa pendidikan itu penting. Pernah suatu ketika, waktu itu
saya sudah kulaih 2 semester, Ibu saya menelpom karena ada Ibu-ibu didesa yang
lainnya bagaimana prosedur saya bisa mendapat beasiswa. Yang saat itu ibu saya
juga lupa karena memang dari awal beasiswanya saya urus sendiri, walau sudah
dijelaskan ,saking sibuknya mencari nafkah, ibu saya sering lupa dengan beasiswa
anaknya, kalau ditanya jawabannya beasiswa dari pemerintah, entah pemerintah
yang mana dimaksud J.
Beasiswa
yang saya peroleh adalah beasiswa Bidikmisi. Jika kamu sekarang benar-benar
tidak ada uang untuk kuliah, orang tua bingung mencari uang, tapi kamu mau
berusaha, kejarlah beasiswa ini. Kuliah bisa benar-benar GRATIS dan dapat uang
saku.
Apa
itu beasiswa Bidikmisi?
Beasiswa bidik misi adalah program beasiswa
yang seluruh perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta terpilih di
bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Apa
saja syarat calon penerima Beasiswa?
Persyaratan
pendaftaran bisa dilihat di Buku panduan bidikmisi, filenya bisa didownload di http://daftar.bidikmisi.dikti.go.id/petunjuk/pedoman
. Pedoman ini teridir dari 42 halaman, saya sarankan baca semuanya secara
rinci. Jika kamu malas mebaca buku ini saya jamin beasiswa bidikmisi akan
semakin menjauh. Jika kamu orang desa yang orang tuamu juga jarang mengakses
internet, printlah panduan ini lalu jelaskan ke orangtuamu. Sekali lagi panduan
ini hanya untuk orang yang mau berusaha, mau membaca. Jika tidak mau membaca
buang semua anggapan beasiswa itu mudah.
Persyaratan
untuk mendaftar tahun 2014 adalah sebagai berikut: (tiap tahunnya biasanya ada
revisinya, silahkan download tiap tahunnya untuk mendapat yang tebaru):
1. Siswa
SMA/SMK/MA/MAK atau bentuk lain yang sederajat yang akan lulus pada tahun 2014
2. Lulusan
tahun 2013 yang bukan penerima Bidikmisi dan tidak bertentangan dengan
ketentuan penerimaan mahasiswa baru di masing-masing perguruan tinggi;
3. Usia
paling tinggi pada saat mendaftar adalah 21 tahun;
4. Tidak
mampu secara ekonomi dengan kriteria:
a. Siswa
penerima Beasiswa Siswa Miskin (BSM);
b. Pemegang
Kartu Pengaman Sosial (KPS) atau sejenisnya ;
c. Pendapatan
kotor gabungan orangtua/wali (suami istri) sebesar-besarnya Rp3.000.000,00
per-bulan. Pendapatan yang dimaksud meliputi seluruh penghasilan yang
diperoleh. Untuk pekerjaan nonformal/informal pendapatan yang dimaksud adalah
rata rata penghasilan per bulan dalam satu tahun terakhir; dan atau
d. Pendapatan
kotor gabungan orangtua/wali dibagi jumlah anggota keluarga sebesar-besarnya
Rp750.000,00 setiap bulannya;
5. Pendidikan
orang tua/wali setinggi-tingginya S1 (Strata 1) atau Diploma 4.
6. Berpotensi
akademik baik berdasarkan rekomendasi kepala sekolah.
7. Pendaftar
difasilitasi untuk memilih salah satu diantara PTN atau PTS dengan ketentuan:
a. PTN
dengan pilihan seleksi masuk:
i. Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN);
ii. Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SBMTPN);
iii. Seleksi mandiri di 1 (satu) PT
b.
PTS dengan pilihan seleksi masuk di 1 (satu) PTS
Apa
saja komponen pembiayaan Beasiswa Bidikmisi?
Komponen atau jenis
dana bantuan biaya pendidikan dan penggunaannya adala
1. Biaya pendaftaran
1. Biaya pendaftaran
a. Pendaftar
Bidikmisi dibebaskan biaya pendaftaran SNMPTN, SBMPTN dan seleksi mandiri pada
salah satu PT (pendaftar secara otomatis akan mendapatkan fasilitas bebas bayar
di dalam sistem pendaftaran SBMPTN).
b. Pendaftar
Bidikmisi yang sudah diterima melalui salah satu seleksi tidak diperkenankan
mendaftar seleksi lainnya.
2. Bantuan biaya penyelenggaraan yang
dikelola perguruan tinggi, maksimal Rp2.400.000,00 (dua juta empat ratus ribu rupiah) per-semester per-mahasiswa yang dapat digunakan untuk:
a. Biaya
yang dibayarkan saat pertama masuk ke perguruan tinggi;
b. UKT
Khusus Bidikmisi/SPP/Biaya kuliah yang dibayarkan ke perguruan tinggi;
c. Penggunaan
lain sesuai rencana kerja dan anggaran perguruan tinggi.
3. Bantuan biaya hidup yang diserahkan
kepada mahasiswa, minimal sebesar Rp 3.600.000,00 (tiga juta enam ratus ribu rupiah) per- semester dengan ketentuan:
a. Perguruan
tinggi menetapkan besaran bantuan biaya hidup melalui SK Rektor/Direktur/Ketua;
b. Perguruan
tinggi dapat membuat kesepakatan penentuan besaran dan periode bantuan biaya
hidup dengan perguruan tinggi lain dalam kabupaten/kota yang sama
4. Biaya Kedatangan
Biaya
kedatangan atau resetlement di alokasikan sebesar 50% kuota/jumlah mahasiswa
baru @ Rp1.500.000,00 dapat digunakan sesuai urutan prioritas sebagai berikut:
a. Penggantian
biaya transport untuk mahasiswa yang berasal dari luar kabupaten/kota untuk 1
(satu) kali dari tempat asal menuju perguruan tinggi sesuai dengan jarak dan
ketentuan yang berlaku (Permenkeu Nomor 10 84/PMK.02/2011 atau Permenkeu Nomor
113/PMK.05/2012 bagi mahasiswa yang tidak dapat menunjukkan bukti tiket
perjalanan).
b. Biaya
hidup sementara bagi calon mahasiswa yang berasal dari luar kota yang besarnya
maksimum setara dengan bantuan biaya hidup 1 (satu) bulan.
c. Biaya
pengelolaan (seleksi dan atau verifikasi data calon mahasiswa penerima
Bidikmisi dalam bentuk penilaian berkas, visitasi, wawancara dan sejenis).
d. Kegiatan
terkait dengan orientasi mahasiswa baru misalnya pengenalan kehidupan kampus,
bantuan pendampingan berbasis
Mungkin
itu yang bisa saya share mengneai beasiswa Bidikmisi, selengkapnya silahkan
baca panduannya sendiri l. Sekarang tak ada alasan lagi tidak bisa kuliah
karena biayanya mahal. Selamat Berjuang!!!!
Best
Regards
Made
Sapta
Teknik
Geodesi UGM 2012
No comments:
Post a Comment